Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Gejolak Ketidakstabilan Harga Beras

4 Maret 2023   08:42 Diperbarui: 4 Maret 2023   08:52 173 1
Awal tahun 2023 Menteri Keuangan Sri Mulyani mencuatkan pernyataan optimisme bahwa isu ekonomi 2023 akan menguat dan batal terjadi resesi.  Namun, situasi global masih menunjukkan adanya konflik geopolitik, krisis pangan, krisis energi dan keuangan yang sewaktu-waktu bisa berdampak serius bagi ekonomi dan ketahanan pangan nasional. Indonesia menempati peringkat keempat (2022-2023) sebagai produsen beras terbesar didunia dengan rata-rata produksi 34,96 juta ton, peringkat ini turun satu tingkat yang sebelumnya peringkat ketiga (2017-2022) dengan produksi tahunan 34,96 juta ton (USDA, 2022). Badan Pusat Statistik mencatat produksi beras tahun 2022 untuk konsumsi pangan diperkirakan sekitar 32,07 juta ton, mengalami peningkatan 2,29% dari produksi tahun 2021 yaitu 31,36 juta ton. Hasil ini melewati ambang batas kebutuhan konsumsi setahun sebesar 30,2 juta ton. Kenyataannya, prediksi pemerintah meleset yang menyebabkan terjadi impor lagi sebanyak 200 ribu ton. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya sinergisitas antara lembaga pemerintah dalam melakukan manajemen produksi dan cadangan stok beras nasional.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun