Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

3 Hal Sederhana Untuk Menghadapi Pasar Bebas 2015

18 April 2014   16:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:31 14 0
So just welcome back to my website ^^ Today  I gonna post the 'continued story' about AEC 2015. Day by day passed of, we wait for those 'oath'.  Katanya sosialiasi tapi entah berapa puluh hari, berapa ratus jam dan berapa ribu detik semenjak aku posting tentang Sudahkah Kalian Siap Menghadapi AEC 2015 ? Masih tanpa jawaban. Masih tanpa kejelasan. Para politisi sedang sibuk-sibuknya berkoalisi hingga melupakan janji sosialisasi. Hingga melupakan sekelumit fakta yang nantinya akan menghancurkan negeri ini. Wallahu 'alam bisshowab.

Indonesia telah terjajah, secara halus dan di bawah alam sadar. Siapa tahu bahwa kebanyakan perusahaan dan produk yang beredar di pasaran, yang umum digunakan masyarakat merupakan produk bangsa asing ? Bahkan hampir seluruhnya. Seperti yang pernah saya baca di mbah google dengan judul "Dari Bangun Hingga Tidur, Dikuasai Asing"

Tengok saja , dari mulai minum Aqua (74% sahamnya dikuasai perusahaan Danone asal Prancis), atau minum teh Sariwangi (100 % sahamnya milik Unilever, Inggris), minum susu SGM (milik Sari Husada yang 82% sahamnya dikuasai Numico, Belanda), mandi dengan sabun Lux, sikat gigi pakai Pepsodent (milik Unilever), merokok Sampoerna (97% sahamnya mililk Philips Morris, Amerika Serikat).

Makan nasi pakai beras impor. Minum manis , pakai gula impor. Makan buah pakai buah impor. Belum lagi soal tempe yang dipatenkan Jepang. Batik yang dipatenkan Malaysia. Mebel Jepara dikuasai asing. Bahkan , kue gemblong yang panganan Jawa itu pun konon sudah diproduksi di Jepang.

Lalu berangkat kerja naik mobil, bus, motor, atau bajaj sekalipun semuanya bermerk milik perusahaan asing. Di kantor segala ruangan penyejuknya (Air Conditioner) menggunakan merek asing. Pakai computer, nonton teve, telepon selular termasuk operatornya, semua sudah dimiliki perusahaan asing.

Mau belanja pergi ke supermarket Carrefour, milik perusahaan Prancis, bahkan supermarket Alfa pun sudah jadi milik Carrefour dengan penguasaan saham 75%. Atau ke mall Giant, hypermarket itu milik Diary Farm International, Malaysia (yang juga pemilik saham di supermarket Hero). Atau malam-malam cari cemilan ke Circle K, juga merupakan waralaba asal perusahaan Amerika Serikat.
Mau menabung atau mengambil uang di bank swasta nasional, mau bank yang mana saja terserah : apa itu BCA, Danamon, BII, Bank Niaga, dan bank swasta nasional lainnya, hampir semua bank swasta nasional itu sudah milik perusahaan asing (sekalipun masih tetap melekat diistilahkan bank swasta nasional).
Bangun rumah pakai semen Tiga Roda bikinan Indocement, kini sudah menjadi milik Heidelberg, Jerman yang menguasai sekitar 61,70% saham. Atau mau pakai Semen Gresik, juga sudah milik Cemex, Meksiko. Begitupun Semen Cibinong setali tiga uang : 77,37 % sahamnya sudah dimiliki Holchim, Swiss. (Majalah Swa, Juli, 2006)."
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun