2 Juli 2016 22:06Diperbarui: 2 Juli 2016 22:141586
Bagaimana caranya aku harus melukis dirimu. Sedangkan takdir sudah terukir jauh sebelum kau terlahir. Lihatlah guratan-guratan itu. Tergambar manis di jari-jari tanganmu. Meski seribu pisau melukainya. Takdir itu takan pernah merubahnya. Maya sayang, aku hanya seorang pelukis murahan. Mana mungkin aku dapat menggambar hatimu yang terlampau menjulang. Lihatlah tanah itu. Meski para ilmuan berpendapat bumi itu bulat tapi yang kita lihat datar adanya. Kedataran tanah itu dihiasi gunung, lembah juga lautan. Sesuatu yang di atasnya hanya fatamorgana manusia. Tak perlu kau ubah, tak perlu kau palsukan. Karena kepalsuan itu akan mencabik hatimu perlahan.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.