Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Lelaki, Budak Seks yang Sesungguhnya

29 November 2011   18:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:02 3593 3

Pada umumnya masyarakat menganggap bahwa wanita adalah budak seks dari lelaki , hal ini tidak sepenuhnya benar, sebenarnya lelaki adalah budak seks yang sesungguhnya. Kalimat “lelaki adalah budak seks yang sesungguhnya” memiliki dua arti, arti secara factual atau konkrit dan arti kias atau arti abstrak.

Berdasarkan arti konkrit lelaki dikatakan budak seks sesungguhnya bahwa lelaki diperbudak oleh wanita untuk memuaskan seksualitas wanita, hal ini mulai banyak terjadi, jangan heran kalau mendengar lelaki diperkosa wanita, hal-hal seperti itu mungkin hanya didapat dari berita-berita yang ada dunia maya. Disini penulis memberikan cerita nyata yang pernah disaksikan. Sekitar 2 tahun yang lalu, setelah hampir setahun berdiam di Denpasar , penulis mempunyai rekan kerja wanita dari solo, sebut saja namanya Bunga , bukan nama asli. Bunga ternyata tipe cewek yang haus akan seks, teman-teman cowok penulis sering bertemu dengan rekan kerja  tersebut, terkadang saya dianggap berpacaran dengan dia. saya katakan bahwa tidak berpacaran dengan Bunga , dalam hati sebenarnya suka dengan dia. Selain cantik , dia juga  langsing dan murah senyum. Siapapun bisa tergoda melihatnya. Hanya saja ia tampaknya tidak taat dengan hukum agamanya. Dalam pengakuanya bahwa ia ingin menjadi wanita merdeka dan bebas ,  tidak dikukung oleh agama yang memblenggu dirinya, seperti misalkan tidak memakai jilbab. Dilihat dari ajaran Hindu “manusia memang diberikan kebebasan berpikir,berkata dan berbuat”, dengan kata lain ajaran Hindu menghargai demokrasi, namun perlu dipikir secara mendalam sebelum bertindak. Tuhan menciptakan Rta (Hukum alam) dan Dharma . Salah satu dari ajaran Dharma adalah Hukum Karma, semua manusia diberikan kebebasan bertindak tetapi tetap ada hukumNya yaitu “hukum sebab akibat”, baik yang ditanam, baik pula yang dituai, demikian sebaliknya buruk yang ditanam , buruk pula hasilnya. Tuhan tidak pernah menghukum manusia tetapi hukumnyalah yang mengatur manusia. Tidak benar pula pendapat sebagian besar masyarakat bahwa penderitaan datang dari Tuhan, penderitaan datang dari diri sendiri. “ia yang berlindung kepada Dharma, ia akan dilindungi, ia yang memelihara dharma ia akan dipeliharanya, ia menghancurkan dharma (melanggar hukum), ia akan dihancurkan dharma”.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun