Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Tak Kenal, Ciuman Berbalas (17+)

23 Juli 2013   00:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:11 12143 0

Jam menunjukan pukul tujuh malam, aku berkendara menyusuri jalan jalur S***r-K*ta di keramaian kota. Hiruk pikuk kehidupan jaman modern menjadikan dunia ini semakin membuatku bingung, pikiran pening pula.

Malam ini berencana bertemu dengan tante yang ngekost di K*ta, Listia Ningrum namanya, dia keluarga dari Ibu. Meski aku memanggilnya Tante, ia baru berumur 17 tahun, masih gagap soal cinta. Aku meluncur ke rumah sewanya, ada rasa rindu yang menyeretku. Tak hanya kerinduan, cintapun hadir menemani.

“Tok, tok, tok…”

"Tralalalaa…” tanteku kaget, aku berdiri di depan pintunya.

“Aduuhh sayang, apa kabarmu? Tumben kemari..?” ia memelukku erat. Gerak reflek kale. Tumben dia memelukku? Biasanya mau peluk pinggangnya saja seperti burung dara, terlihat jinak tetapi sulit ditangkap. Soal cinta, wanita memang sulit dimengerti, terutama yang muda, kebanyakan munafik.

Malam ini penampilanku oke, terlihat smart, ceria. Meski kurus, tapi banyak kok yang suka sama aku, hanya saja akunya terlalu suka pilih-pilih cewek. Tak sembarang wanita  bisa mencuri hatiku, hanya cewek tertentu mampu menyeret rasa sayangku agar bertepi di hatinya.

Tanteku tak sendiri di rumahnya, Ia ditemani seorang gadis yang tak aku kenal. Melihat kedatanganku, gadis itu tampak salah tingkah. Kadang ia melempar senyum padaku. Kadang sibuk smsan. Palingan cuma pura-pura, biar dikira banyak fans. Gelagat wanita seperti itu aku sudah paham. Aku sendiri kadang seperti itu, bila di depan mata ada cewek wara-wiri, HP selalu ada di tangan, sok sibuk smsan, pura-pura nelpon dn sms cewek. Padahal satupun tak ada sms  masuk. Cuma sekedar cari sensasi, siapa tahu cewek yang melihatku mengira kalau aku diidolakan banyak gadis. Huhhuuhu..

Aku disuguhi minuman dingin sama tanteku. Tanteku bertubuh mbahenol, padat berisi, kulit kuning langsat. tetapi ternyata malam ini dia belum mandi, rambut panjangnya masih aut-autan. Panteslah bau harum yang biasanya menyebar dari tubuhnya tak tercium hari ini.

“Aku mau mandi dulu yeahh.. tadi baru mau mandi, eh kamu sudah datang” ujarnya membawa handuk. Ia bergegas ke kamar mandi. Gadis yang tadi sok sibuk smsan tidur-tiduran di spring bad. Kadang ia bengong menatapku. Mungkin dia bingung, kenapa aku tak memperkenalkan diri padanya. Tak seperti lelaki pada umumnya, baru beretemu cewek langsung disambar, ingin berkenalan. Sebenarnya pertama kali aku melihatnya sudah pengen berkenalan. Tapi aku malu sama tanteku, aku kan suka sam dia, bahkan pernah mau dijodohkan sama keluarga, tetapi keluarga ragu karena cintaku pada tante setengah-setengah.

“Sudah lama Kakak pacaran sama Listia?” tanya gadis itu memecah keheningan.

“Dia tanteku,,, ”

“Ihh kirain pacarnya..”

“Ya enggak lah.. ohya, kamu dari mana?”

“Si****a.. how about you?”

“I’m From ****.. how long stay with my aunt?’”

“Since six month..”

“Ohh.. Sudah lama ternyata..”

Tanteku tak kunjung selesai mandi, biasalah wanita gitu, mandi saja berjam-jam. Mereka tak tahu kalau lama-lama di kamar mandi membuat wajah terlihat tua. Menurut primbon sih begitu. Aku tak melanjutkan percakapan, aku focus menonton adegan ciuman romantic dalam sebuah serial drama Korea. Aku tertawa kecil melihat adegannya. Gadis yang duduk disampingku menatapku. Ia mengedipkan mata kirinya.

Jangan-jangan dia sedang nafsu, pikiranku mencoba menerka-nerka apa maksud kedipan mata anehnya. Sebagai lelaki tak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Aku mendekatinya, tanganku menjalar ke pinggangnya. Ia membiarkan tanganku melingkar pada pinggangnya.

“Kamu cantik..”

Gadis itu tak membalas obrolanku, ia justru mengedipkan matanya lagi. Aku sudah paham maksudnya. Tak perlu dia mengungkapkan maksudnya. Tanganku merangkak naik, membelai rambutnya yang hitam lurus. Nafasnya mulai tak beraturan. Kedua tanganku menari-nari kesana-kemari, menyusurui bagian sensitive tubuh wanita, terutama payudaranya yang montok.

Gairahku bangkit, tak hanya tangan yang menari-nari, bibirku mendarat pada bibirgadis itu. “Cuupp..” terdengar suara kecupan, menambah gairahnya. Tangannya memeluk leherku, aku melumat bibir merah merekahnya.

“Sreeettttt..” tanteku telah usai mandi. Terdengar ia membuka pintu kamar mandi. Aku merebahkan diri pada spring bad, pura-pura tidur. Sedangkan gadis yang tak aku kenal namanya itu pura-pura sibuk sms dan nonton Tv.

Hingga usai makan malam bersama, aku tak menanyakan siapa namanya, hingga aku pamitan sama tanteku, ia tak berani menanyakan namaku. Aku biarkan begitu, biar ia penasaran terhadap jati diriku. Kini tinggalah kenangan manis yang sulit aku lupakan. Cinta itu memang indah ya, tapi sayang dia buta,  buta karena nafsu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun