Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature

Biologi Laut: Paus (Balaena mysticeus) Kutub Selatan Ternyata Bisa Ganti Kulit! Wah, Emang Bisa?

13 Desember 2019   18:02 Diperbarui: 13 Desember 2019   18:13 44 0





      Pernahkah berfikir bahwa ternyata ada paus yang menghuni habitat dingin di Arktik Kutub Utara?. Ya, ditemukan paus yang telah beradaptasi untuk menghadapi lingkungan ekstrim seperti pada Arktik daerah Kutub Utara. Perairan di daerah Arktik dikelilingi oleh gunung-gunung es dan suhu perairan sangat rendah. Namun demikian, ditemukan spesies paus yang tinggal di wilayah tersebut. Paus tersebut dikenal dengan nama latin Balaena mysticeus. Sayang seribu sayang, IUCN (International Union for Conservation of Nature) mengkategorikan paus Balaena mysticeus sebagai endagered atau hampir punah. Hal ini tidak terlepas dari adanya perburuan paus tersebut untuk tujuan komersil.

    Paus Balaena mysticeus memiliki kulit yang unik. Peneliti menggunakan kulit paus tersebut sebagai salah satu parameer untuk mnentukan kesehatan populasi secara umum serta pengaruh berbagai faktor lingkungan terhadap kesehatan hewan. Penelitian dilakukan secara jarak jauh sehingga tidak mengganggu paus-paus tersebut.


   Kulit paus tersebut memiliki epidermis yang tebal. Epidermis paus tersebut dicirikan dengan keratinisasi yang tidak sempurna. Namun demikian, kondisi keratinisasi yang tidak sempurna ini ternyata bukanlah sebuah kelainan bagi paus tersebut. Kondisi keratinisasi yang tidak sempurna ini diistilahkan sebagai parakeratosis. Kondisi parakeratosis menyebabkan paus Balaena mysticeus memiliki fosfolipid (kelompok lipid/lemak) pada kulitnya. Fosfolipid memberikan waterproof quality atau tahan air pada daerah kulit paus. Selain itu, kondisi parakeratosis juga memberikan insulasi panas bagi tubuh paus sehingga paus dapat hidup di dinginnya wilayah Arktik.

   
Fakta baru pun terungkap mengenai kulit unik paus tersebut. Paus tersebut ternyata dapat mengalami "ganti kulit" atau molting. Lapisan epidermis yang ada di dalam kulit paus mengalami pergantian lapisan epidermis dengan cara pengelupasan secara berkala dengan laju yang konstan sehingga ketebalan epidermis pun konstan. Fenomena ini tergolong unik di dunia penelitian karena sejauh ini hanya beberapa paus yang dilaporkan mampu mengalami pengelupasan kulit.


   

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun