Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Pentingnya NIlai Estetis dalam Pengelolaan Garis Pantai: Studi Kasus Singapura

23 Juni 2010   10:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:20 467 0
Ilmu Teknik Sipil memang bermacam-macam. Namun seringkali seorang insinyur (engineer) selalu meninggalkan nilai estetika dalam merencanakan desain suatu proyek. Contoh paling mudah adalah pengendalian erosi garis pantai yang masuk dalam ilmu pengelolaan garis pantai. Seorang Insinyur yang mengabaikan nilai estetis dan hanya mendasarkan pada kegunaan dan fungsinya, maka hanya berpikir agar garis pantai tidak berpindah atau tidak terjadi erosi lagi. Titik. Dia tidak berpikir adanya makna "rekayasa" yang mengandung niilai estetis dalam setiap proses desainnya. Bagi dia, yang penting pekerjaan selesai, garis pantai tidak rusak dan tidak terjadi erosi lagi. Titik. Gambar 1 berikut ini adalah model perlindungan pantai yang hanya dilindungi secara fungsional tanpa nilai estetis. [caption id="attachment_175369" align="aligncenter" width="225" caption="Gambar 1. (sumber : http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=14066)"][/caption] Disinilah dituntut eksperimen tingkat tinggi dan proses intelegensia yang luar biasa panjang dan melelahkan. Contoh luar biasa dari desain yang menerapkan nilai estetis tinggi adalah pengelolaan garis pantai di Singapura. Singapura tidak main-main dalam membangun image pantainya, yang bukan sekedar aman dari erosi pantai yang artifisial, namun hingga mendesainnya secara estetis sehingga yang termanifestasi adalah model pengelolaan garis pantai yang mampu melindungi dari bahaya erosi dengan mengedepankan keindahan pantai yang mempesona secara alamiah dan menyatu dengan alam (blend with nature). Gambar 2 berikut ini adalah model perlindungan pantai yang dibangun berdasarkan nilai estetis gigantik dan bersifat eksploratif tingkat tinggi di Singapura. Estetis mengandung visi yang jelas dan berada dalam sirkumstansi desain yang matang dan menyatu dengan alam dan lingkungannya. [caption id="attachment_175379" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 2. (sumber : http://www.eng.nus.edu.sg/EResnews/0206/rd/rd_2.html)"][/caption] Untuk mencapai proses eksperimen dan proses kreatif memerlukan riset mendalam di laboratorium dan melibatkan pakar dari berbagai negara dari luar Singapura, diantaranya adalah dari Indonesia. Proses penyeldidikan dan penelitian pengembangan dan perlindungan kawasan pantai di Singapura dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini. [caption id="attachment_175391" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar 3. (sumber :http://www.eng.nus.edu.sg/EResnews/0206/rd/rd_2.html)"][/caption] Demikian seri pelajaran tentang pentingnya nilai estetis yang gigantik dalam pengembangan kawasan pantai. Semoga bermanfaat M. Meddy Danial A Team Leader

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun