Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sepi

28 Juni 2013   21:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:16 109 0
Kita mengartikannya Sunyi. Lenggang. Senyap. Ahhhhhhh, mengapa bisu.? Jangkrik kehilangan suara. Dedaunan berhenti bergoyang. Kicau burung raib tertelan senja. Kemana semilirnya angin dalam terik hari.? Adakah tersimpan sejuk embun dalam warna jingga.? Bagaimana menggores jasmine dalam sketsa lusuh hati.? Mata yang terpejam. Tangan yang tertengadah. Alas yang telah terlipat tepinya. Melepas tanya yang tidak pernah terpuaskan. Ahhhhhh... Oase di padang pasir. Menanti kesegaran pagi dalam pekatnya dini hari. Menghela napas dengan begitu dalamnya. Sepi. Diskusi-diskusi paradoks diripun terhenti. Muara Beliti, 2013:06:28. 21. 07 WIB

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun