Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Ponyo Si Kucing Manja yang Usil

2 Oktober 2022   00:18 Diperbarui: 31 Agustus 2023   06:09 563 23
Pagi ini ponyyo, si kucing Oren yang sangat manja kesayangan ku sudah keluar rumah. Biasa, dia suka genit godain molly  kucing tetangga.

Kami memang membiarkan kucing peliharaan bebas bermain di luar, yang penting saat pulang dia tahu di mana harus tidur, di mana harus Pup dan pip. Tidak pernah dia sembarangan buang kotoran.

Meskipun dia hewan yang pintar, namun dia tidak teratur kalo tidur. Sudah ku sediakan kandang untuk nya tidur, akan tetapi, ponyo selalu berlari mengikuti ku ke kamar jika jam tidur malam sudah datang. Dia selalu tahu tempat yang nyaman.

Ah dasar kucing manja, kasur, dan bantal dia monopoli sendiri.

"Vioooo... viooo!"

Sedang fokus sarapan bersama keluarga, terdengar teriakan mbak Salimah dari luar

"Ada apa mbak?" tanya ku pada penjual sayur sekaligus tetangga kami itu.

"Itu Vio, ponyo nyuri ikan saya" jelasnya dengan nada kesal

"Loh kok bisa ya? Padahal ponyo kan ga pernah nyuri" sanggahku  heran, namun tak urung aku ikuti mbak Salimah untuk mencari ponyo.

Benar saja dia meringkuk manis di bawah pos ronda tempat mbak Salimah mempersiapkan dagangan nya .

"Ish iish! ponyo ayo keluar, balikin itu ikan, kamu nih bikin malu orang aja"  cerocosku pada Ponyo. Semoga dia faham. Dasar nya memang ponyo kucing penurut, dia segera bangkit keluar membawa ikan curian, dan pergi melengos meninggalkan ikan tergelatak di jalan.

Ah gegara ikan sudah ada bekas gigitan ponyo, mau tidak mau harus aku bayar.

"Ih ponyoo bikin sebel deh" teriakku kesal. Semntara mbak Salimah ketawa senang.  

***

"Hai Vio lagi ngapain Lo? "  sebuah suara cempreng menyapa,  membuyarkan fokusku yang sedang bermain dengan ponyyo.

"Hey Sisy, masuk  Si,  Lo sama Siska,  ke sini, yang lain mana?" tanya ku basa basi. Ga perlu banyak orang, dia sendiri saja sudah cukup bikin rumah ramai. Teman ku Sisy dan siska adalah kawan satu organisasi di KBM, mereka cerdas, pandai berPuisi, Sisy pandai menari dan ramainya minta ampun.

"Hay ponyooo, iih gemesss deh" Sisy menyapa ponyo sambil mengelusnya, dia sangat senang memang  jika dielus leher bawahnya, suka bertingkah manja. Ah dasar kucing.

***

"Sisy, Siska, kalian tidur di kamar ya, aku di ruang tengah, sambil kerjain tugas" kataku. Telah ku siapkan  kamarku untuk mereka bermalam. dan tentu saja mereka tidak menolak.

Kebiasaan ponyo yang tidur di kamar, rupanya tetap berlaku meski kamarku di isi tamu, dengan santainya ponyo melenggang masuk kamar dan naik ke atas kasur untuk tidur. Ah biarkan saja pikirku.

Sisy, Siska dan Ponyyo begitu pulas tidur, begitu juga denganku di ruang tengah. Malam ini  cuaca  begitu dingin, membuat kami terlelap.


***

Pagi hari aku dan Siska telah sibuk di dapur, Ku lihat ponyo pun telah keluar kamar beralih ke kandang. Tak lama setelah ponyyo keluar kamar, Sisy  terbangun,  pintu kamar memang tidak  di tutup karena rumah hanya diisi oleh kaum hawa.  Tiba-tiba terdengar Sisy berteriak histeris.



Aaaaau tidaaak.... Segera dia berlari ke kamar mandi, tergesa sambil menyambar handuk. Terdengar suara air keran mengalir dan sepertinya Sisy mungkin mandi.

Melihat tingkah Sisy dan teriakan nya, kami langsung menuju pintu kamar mandi.

"Sisi, sisi ada apa? Tanyaku sambil mengetuk pintu kamar mandi, namun belum ada jawaban dari dalam, yang terdengar hanya suara air keran mengalir dan aktivitas Sisi yang sedang mandi. Meski sangat penasaran, kami  menunggu diluar dengan sabar.

Tapi kok lama sekali mandinya dan tak kunjung selsai ? Aku mulai cemas.

" Sisi kamu baik-baik aja kan ? Tanya ku lagi,  dari balik pintu.

"Iya Vi ga apa" jawab Sisi dari dalam.

Hingga setengah  jam lebih, sisi baru keluar,  sambil keringkan rambut dengan handuk, dia ciumi aroma rambutnya dan kembali lagi ke kamar mandi. Setelah 2 kali bolak balik  kamar mandi dan merasakan kedinginan, ia sudahi aktivitasnya.

Segera ku ambilkan teh hangat untuk Sisi dan memberondongnya dengan pertanyaan.


"Ada apa sih kamu Sisi, kamu kenapa? Tanya ku dengan cemas.


"Vio, Kucing elo  tuh  dia pup di rambut aku,  aku keramas berkali-kali masih aja bau, jijik tahu. Awas Lo ponyo"  jawab sisi dengan penuh amarah.


Apaaa? Ponyo, oh tidak!  Sontak aku dan Siska merasa kaget, merasa bersalah sekaligus geli  banget pada  nasib sobatnya ini.


Ponyyoooo.... Suaraku menggelegar, segera ku cari ponyyo ke kandang,  ponyyo sedang bermalasan di dalam kandang sambil memandang ku dengan pandangan tanpa dosa.

"Ponyyo, hari ini kamu ga aku kasih makan ya. Huh, " gertak ku sebel dan pergi meninggalkan ponyyo yang menjadi penyebab kegaduhan pagi hari ini.  

"Sisi cantik, aku minta maaf yaaa, ga tahu ponyyo begitu nakal pagi ini, Vio janji, Sisy. Vio traktir, ya ya ... Mauuu yaaa... Please...


Dengan merasa bersalah sekaligus ingin ketawa, aku pun meminta maaf kepada Sisi dan berjanji mentraktir sebagai ungkapan kata maaf, dengan muka penuh penyesalan tentunya ku pasang.

Kalo nih anak beneran marah, bisa berabe. Sepi Dunia.

Ok gue maafin, tapi awas ya lu ponyo, ga lagi-lagi Goe manjain

Meooong jawab ponyo dengan manja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun