Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Keren, Pintu Air Jagir Warisan Tentara Tar-tar

8 Mei 2013   22:25 Diperbarui: 12 Agustus 2016   22:27 2633 1


Para sejarahwan berpendapat bahwa dulu ketika pasukan “Tar-Tar” yang merupakan bala tentara Raja Kubi Lai Kan dari Kerajaan Mongolia hendak menyerang Kediri. Di sekitar pintu air inilah kapal-kapal perang tentara Tar-Tar ditambatkan (bersauh) sebelum menghancurkan kerajaan Kediri. Kerajaan Kediri kala itu diperintah oleh Prabu Jayakatwang. 

Perasaan dendam kesumat dan sakit hati yang begitu mendalam Raja Kubi Lai Kan terhadap Kertanegara belum terbalaskan. Lalu dilakukanlah penyerangan kembali ke Jawa. Sejarah sudah berubah. Kertanegara yang merupakan raja terakhir Kerajaan Singosari itu jauh-jauh hari sebelum kedatangan bala tentara Tar-Tar ternyata sudah tewas ditangan Jayakatwang. Sementara Kubi Lai Kan mengira Kertanegara masih hidup.

Pertempuran pasukan Tar-Tar dengan Jayakatwang dari Kediri tak terelakkan lagi hingga akhirnya Jayakatwang tewas. Dalam pertempuran itu bala tentara Tar-Tar kehilangan banyak pasukan. Kesempatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Raden Wijaya dengan bantuan Arya Wiraraja dari Madura untuk balik menggempur pasukan Tar-Tar yang sudah kocar-kacir itu. Akhirnya pasukan Tar-Tar dipukul mundur dan sebagian lagi diusir kembali ke negaranya. Maka kemudian berdirilah Kerajaan Majapahit dengan Raden Wijaya sebagai raja pertamanya.

Di masa pemerintahan Belanda di Surabaya, Pintu Air Jagir digunakan untuk mengendalikan debit air di kawasan Jagir dan sekitarnya. Sampai sekarang pintu air ini masih berfungsi sebagai pengendali banjir di Surabaya. Bangunannya yang kuno tetap terawat dengan baik. Pemerintah Kota Surabaya menjadikan bangunan warisan Belanda ini sebagai benda cagar budaya yang banyak dikunjungi wisatawan.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun