Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Ketegangan Memuncak, Konflik Iran - Israel Berpotensi Picu Perang Dunia III

26 November 2011   22:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:09 6476 3

Konflik Israel-Iran semakin memanas setelah Israel mengancam akan menyerang Iran jika negeri para mullah tsb tidak menghentikan program senjata nuklirnya. Alasan yang terkesan dicari-cari, karena sampai saat ini sebenarnya Badan Energi Atom Perserikatan Bangsa-Bangsa (IAEA) belum mampu membuktikan dengan jelas sangkaan tsb.

Pejabat tinggi di pemerintahan Inggris mengklaim bahwa dirinya memiliki informasi soal kapan Iran bakal diserang. "Israel kemungkinan menyerang lokasi nuklir Iran setidaknya dua bulan ke depan", demikian sumber yang minta identitasnya dirahasiakan itu, seperti dikutip harian Haaretz.

"Mereka tahu, kemungkinan rencana ini bakal berjalan lebih cepat dari yang dijadwalkan. Kami kira sekitar akhir Desember atau awal Januari 2012 (serangan ke Iran)", demikian si sumber mengatakan.

Menggemakan komentar tuanya tentang Iran, Netanyahu mengatakan dalam pidato parlemen bahwa "Sebuah (situs) nuklir Iran akan menimbulkan ancaman serius ke Timur Tengah dan seluruh dunia, dan itu tentu saja menimbulkan ancaman langsung dan berat untuk kita".

Di hari berikutnya Menteri Luar Negeri Israel menuduh Iran sebagai "ancaman terbesar, paling berbahaya bagi tatanan dunia saat ini". “Israel mengharapkan masyarakat internasional untuk "meningkatkan upaya untuk bertindak melawan mereka", katanya.

Moshe Yaalon, menteri urusan strategis Israel, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat, "Opsi militer (terhadap Iran) bukan merupakan ancaman kosong, tapi Israel tidak akan melompat untuk memimpin itu. Semuanya harus dipimpin oleh Amerika Serikat, dan sebagai pilihan terakhir".

Dalam beberapa pekan terakhir Israel telah memperbaharui retorika agresifnya terhadap Iran. Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak mengancam bahwa opsi militer terhadap Iran telah tiba waktunya.

Presiden Israel Shimon Peres (6/11) mengancam bahwa serangan terhadap Iran menjadi "sangat mungkin".

Untuk menyiapkan ancamannya itu, Israel melakukan uji coba penembakan rudal nuklir yang tidak dapat dianggap sebagai kebetulan. "Israel hari ini melakukan uji-penembak sistem propulsi roket dari pangkalan Palmachim", kata pernyataan Kementerian Pertahanan Israel beberapa waktu lalu.

Namun ambisi Israel dan AS menyerang Iran saat ini bukan pekerjaan mudah.

Iran kini tidak sama dengan kondisi Irak saat diinvasi Amerika dalam Perang Teluk 1991. Politik domestik Irak saat itu sangat labil. Saddam hanya disokong kekuasaan otoriter militeristik Partai Baath. Namun ideologis terbelah dalam faksi Sunni dan Syiah, yang justru menggerogoti Saddam dari dalam saat diinvasi Amerika.

Pejabat senior militer Iran menilai perisai rudal yang ditempatkan AS maupun rezim Zionis di kawasan untuk melindungi Tel Aviv tidak akan memadai untuk menghalau serangan rudal Iran ke arah Israel.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun