Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Dongeng Nusantara Lama

18 September 2020   15:49 Diperbarui: 18 September 2020   15:58 49 5
Alkisah Kerajaan Jin ingin sekali menyerang Kerajaan Chouyou, tetapi tidak ada jalan untuk menyerang langsung. Maka Jin membuat sebuah lonceng besar dari perunggu sebagai hadiah untuk Chouyou. Lalu tanpa sadar kerajaan Chouyou membangun sebuah jalan untuk mengangkut hadiah ini dari Jin, dan kemudian pasukan Jin datang menyusuri jalan ini dan lewat jalan ini juga kerajaan Jin menaklukkan Chouyou.

Dongeng klasik negeri tirai bambu ini terasa sangat situasional dgn kondisi kita saat ini, sayangnya dalam dongeng di atas kita berada dalam posisi diserang dan kita tak sadar akan penyerangan ini.

Serbuan investasi ke Indonesia bagi saya tak ubahnya mereka membuatkan kita bata demi merampok giok yang ada pada kita atau tak ubah mereka datang tersenyum di balik pedang terhunus yg pelan tapi pasti mengganti tonggak tonggak kokoh yg didirikan  para pahlawan kita mungkin akan berganti dengan kayu nan lapuk.

Lihatlah Freeport dan blok migas Rokan...

Ketika Tan Malaka lantang berkata bahwa Tuan Rumah tidak akan bernegosiasi dengan rampok yg telah merampok rumahnya, para pemimpin kita malah membeli rumah yg telah dikuras habis oleh perampok.. Pemimpin kita kini bagai kayu nan lapuk.

Ketika sang proklamator berteriak lantang bahwa kita adalah bangsa besar, kita bukan bangsa tempe.Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu..
Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bestik tapi budak..

Pemimpin kita malah sibuk menjual aset aset bangsa kepada pihak ketiga, pemimpin kita bagai tuan rumah yang bertukar tempat dengan tamu, hingga pada akhirnya kita benar benar menjadi tamu di rumah sendiri., Pemimpin kita kini bagai kayu nan lapuk....

Ntah apa yg terjadi pada negeriku sekarang..
Negri yg di bangun dari darah dan tumpukan mayat para pahlawan kini bagai vampir yg bukan hanya haus akan darah namun juga menularkan virus kepada setiap lapisan generasi dan lapisan masyarakat..

Ntah apa yg terjadi pada bangsa ini..
Kita bangsa besar yg lupa akan besarnya kita
Kita bukan hanya tak mampu mengelola sumber daya alam kita bahkan para cendikiawan pun banyak yg tak Sudi berkorban untuk kepentingan bangsa..
ironis... kini cerita persatuan Indonesia dan keadilan sosial hanyalah dongeng Nusantara lama, hanya mimpi para pendahulu bangsa yg makin jauh dari realita.. Ya dongeng Nusantara lama.

Seperti yg Soekarno bilang bahwa kita belum hidup di bawah sinar rembulan kita masih hidup dibawah bayang bayang fatamorgana..

Badan kita mungkin merdeka tapi tidak dengan jiwa kita...

Hasbunallah wa ni'mal wakiil...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun