Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Jalan dan Kehidupan

21 Juni 2020   18:32 Diperbarui: 15 Juli 2020   14:51 306 15
Jalan, apapun bentuknya tetap memberikan manfaat bagi manusia. Baik jalan setapak, jalan raya beraspal atau betonasi, jalan kampung, jalan sempit yang membelah pemukiman ataupun jalan layang yang berada di kota-kota besar.

Kaki manusia dan roda-roda kendaraan menapaki jalanan. Jalan pasir di pantai , jalan berlumpur di pedalaman, atau jalan berbatu di kampung-kampung yang tidak dirawat.

Semua jalan terhubung satu sama lain, bersambung secara paralel seperti bejana berhubungan, dan bila ditelusuri akan sampai pada sebuah titik lingkaran yang sama saat berangkat.

Orang-orang membuat jalan untuk membuka akses. Seperti perumahan yang terlebih dahulu menyeting jalan sebelum memulai sebuah proyek pembangunan. Sebab jalan bernilai sangat vital sebagai sarana pengubung bahan bangunan dan alat-alat transportasi.

Jalan raya dibuat untuk menghubungkan satu desa dengan desa yang lain, satu kota dengan kota yang lain, bahkan satu propinsi dengan propinsi yang lain.

Seseorang yang membuat bangunan di sepanjang jalan harus mematuhi hukum, tidak boleh mengganggu akses jalan yang lebarnya sudah ditentukan.

Hari ini, di pemerintahan Jokowi, pemerintah getol membuat jalan tol sebagai akses tanpa halangan dari satu wilayah ke wialayah yang lain dengan cara membayar retribusi.

 Sementara jalan reguler juga masih dipakai oleh orang-orang yang ingin melakukan perjalanan secara santai.

Jalan adalah akses penghubung wilayah satu dengan yang lain. Dan bisa dibayangkan bisa semua jalanan ditutup, diblokade karena alasan tertentu agar orang-orang tak lagi bisa melewati.

Hari ini kita bisa menikmati berbagai akses kehidupan karena ada jalan. Distribusi barang dan jasa lancar karena ada jalan-jalan yang saling menghubungkan.

Jalan bagus jalan buruk tetap dilalui agar barang dan jasa bisa sampai tujuan.

Di tanah Jawa, saat ini mungkin sudah jalan sudah halus mulus di semua daerah. Tapi di luar Jawa masih banyak jalan yang masih jauh untuk disebut layak. Sebab di luar Jawa masih banyak jalan berlumpur yang perlu perhatian.

Kita semua butuh jalan. Bahkan awal kehidupan manusia dari rahim ibu perlu jalan lahir yang lancar hingga jabang bayi bisa keluar dengan selamat . Dan bila jalan lahir mengalami hambatan, maka akan diberikan jalan alternatif berupa operasi pembedahan Caesar agar bayi bisa keluar.

Saat terjadi masalah, semua orang juga butuh jalan keluar untuk penyelesaian. Begitu banyak masalah yang harus segera diselesaikan dan harus segera mendapat penanganan agar tak berlarut-larut.

Para manusia mengadosi kata jalan untuk berbagai keperluan kehidupan. Jalan pikiran, jalan kehidupan, jalan kebaikan , jalan keburukan, dan berbagai istilah lain yang merujuk pada sebuah titik pemberangkatan sampai finish sebagai akhir dari sebuah perjalanan.

Kita terbebas untuk melewati jalan yang mana saja. Yang penting sampai kepada tujuan dan tidak mengalami kebuntuan agar sampai tujuan, atau berputar lebih jauh lagi dan membutuhkan waktu labih lama.

Memilih jalan penyelesaian sebuah masalah memang terkadang penuh risiko. Dan sejak awal kita harus menyadarinya. Sebab kalau kita tidak paham situasi jalan, maka akan tersesat dan tidak akan pernah sampai tujuan bila tidak menemukan jalan keluar .

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun