Pedagang asongan nampak berjejer rapi di luar pintu utama, dekat loasi kemdaraan. Nampak para pengunjung dengan pakaian olah raga duduk santai dengan peluh membanjir menikmati sajian makanan dan minuman.
Beberapa pasang muda muda duduk santai di bangku sepanjang danau menikmati minuman sambil mengobrol tentang rangkaian masa depan yang sedang mereka rencanakan.
Jalan memutar danau sepanjang 1200 m memang tempat yang asik untuk mengabadikan moment. Dengan sebuah bangunan pusat Yang merupakan area bagi orang yang berlatih kekuatan bela diri semacam silat dan sejenisnya.
Jalan memutari danau buatan ini memang terasa nyaman, apalagi aspal halus yang melapisi seakan meanantang orang untuk melewati, berputar, dan mengalahkan rasa lelah karena terbakarnya kalori.
Anak-anak juga terlihat ceria walaupun hanya menikmati jalan berputar. Berlarian di sepanjang jalan pinggir danau.
Gadis-gadis muda, atau mungkin ibu-ibu muda berlari-lari kecil, sementara bayi-bayi mereka berada di atas kereta dorong Yang ditunggu laki-laki yang bisa jadi suami-suami mereka.
Kami berempat memang sengaja menikmati kenyamanan pagi ini. Membakar kalori dan mendekatkan hati. Di lokasi favorite masyarakat kota Semarang. Tempat cantik nan eksotik bergelar danau BSB.
Perjalanan hanya sekitar 20 menit dari kota Tembalang. Bisa melewati tol dan keluar di Ngaliyan. Atau langsung lewat jalur kota membelah simpang lima lurus ke barat dan belok di pertigaan IAIN Walisongo Semarang.
Tempat parkir sangat nyaman dan luas, pengunjung tidak dikenakan biaya untuk parkir di sini.
Hamparan luas danau memang segar dipandang, apalagi kalau cuaca sedang cerah. Sayang pagi ini langit terlihat muram. Dan hujan deras mengguyur saat kami baru selesai setengah perjalanan.
Di sisi barat danau ada hutan karet dan pohon jati. Batang pohon terlihat condong ke jalan setapak dari arah kiri dan kanan. Sehingga saat berfoto seseorange terlihat seperti di sebuah gerbang yang mrnuju ruangan tak terbatas. Terlihat banyak juga pengunjung yang mengabdikan moment di pinggir hutan ini.
Di pinggir Danau juga tertambat perahu tongkang dengan ukuran cukup besar. Berdiri kokoh seperti penjaga danau. Konon tongkang ini berfungsi sebagai tumpangan eksavator saat mengeruk endapan danau.
Anda juga bisa berdiri di atas tongkang dan melihat ratusan ikan cantik berlarian di danau.
Konon danau ini memang dibuat khusus sebagai embung resapan air di lingkungan BSB, yang mengantisipasi aliran air agar tk menimbulkan genangan dan banjir di daerah sekitarnya.
Hujan makin deras, kami makin bergegas menuju ke mobil untuk melanjutkan perjalanan.