Tuhan Tak Perlu Dibela. Kalimat ini masih saja bersifat 'provokatip' hingga kini. Tak lain tak bukan disebabkan oleh pemilihan diksi yang dianggap menafikkan perintah Tuhan sendiri. Hal itu tercermin saat setiap dai yang tak sepakat dengannya secara cakap menyitir kalimat-kalimat ilahi yang termaktub dalam kitab suci-Nya.