Secara tidak langsung, Penulis sering menyebutnya "Kembar". Dalam arti khusus Kembar/kesamaan yang dimaksudkan bukan secara biologis–lebih dari itu.
Ohiya, kita harus meletakkan dasar untuk memulai sesuatu–apapun. Penulis ingin melacak kesamaan ini dengan cara mengingat sejauh yang diingat. Dengan cara yang sederhana, di mana sesuatu itu bermula.
Apa yang terjadi hari ini adalah apa yang kita lewati di hari yang lalu. Sebuah kisah akan selalu terikat dengan sekelilingnya, manusia, latar alam, ataupun benda material yang secara tidak sadar hadir bersama dengan makna–makna yang ada di dalamnya.
Langsung saja. Kesamaan yang pertama, ini adalah yang paling umum kita ketahui; sebuah nama.
Untuk mengindentifikasi sesuatu, kita akan memberikannya nama. Sebuah tanda untuk mengingatnya dengan mudah.
Apalah arti sebuah nama. Nama jelas mempunyai sebuah arti, sebab penamaan akan diberikan sesuai dengan apa yang melatar belakanginya. Untuk hal ini jelas terlihat, kita lahir di bulan yang sama.
Kesamaan kedua, kita di lahir kan di sebuah rumah yang sama. Sebuah rumah di mana kita di besarkan bukan dalam artian fisik, rumah yang memberikan kita dasar untuk tetap berdiri, berjalan, berlari, berfikir dan yang lainnya. Sebuah rumah dengan banyak sekali cerita. Orang tua yang unik dan beribu-ribu anak yang akan lahir lagi. Untuk rumah ini, Penulis akan menulisnya di sesi yang lain.
Cukup sederhana memang, sebab ini hanya soal ucapan selamat yang coba dituliskan pukul 04:27, Kamis 2021.
Kembar yang Penulis maksud akan melangsungkan hal yang paling ditunggu–tunggu di jam 08:00 pagi WITA nanti. Bukan pernikahan, tetapi sebuah syarat untuk mendapatkan gelar sarjananya. Begitu saja dulu, Penulis mengantuk. Ucapan sederhana dari Penulis, "Selamat Ma". Sebentar pagi Penulis dipastikan hadir. Heheu.
