Di zaman yang serba canggih, dimana Tehnologi digital mengisi hampir semua ruang kehidupan manusia, masalah buta aksara tetap ada, terutama buta aksara yg terjadi pada anak usia sekolah ( usia antara 7 SD 18 tahun). Suatu kenyataan yang seharusnya tidak terjadi di zaman yg super modern saat ini. Menurut Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional ( Suspennas) tahun 2021, angka buta aksara di Indonesia ada 2,7 juta rang . Jika kita bedah lagi maka ada 0, 19 persen usia 15 sd 24 tahun yang buta aksara dan sisanya 9, 21 persen usia 25 - 69 tahun. Provinsi penumbang buta aksara terbesar adalah Provinsi Papua yaitu 21, 9 persen.
KEMBALI KE ARTIKEL