Langkah terhenti, budi begitu liar menelusuri segala lika-liku kehidupan yang menjadi catatan dunia tentang kehidupan yang menawarkan makna dan euforia. Langkah terpaku dalam kesendirian jiwa, budi menembus derasnya hujan, menembus segala rasa dan asa dalam segala fantasi dan imajinasi tentang hari esok yang punya cerita.
Dinginnya hujan begitu terasa menembus pori-pori kehidupan, memeluk raga dalam kehampaan, mata penuh harap pada hujan yang segera reda. Semesta belum juga meredakan segala rasa di balik guyuran hujan di siang itu.
Sejenak waktu, perlahan dan pasti, hujan di siang itu terhenti. Ada rasa yang menyelinap di dalamhati, hujan siang itu memberi ruang untuk mengolah hati dan budi dalam satu sinergi pada suatu arti. Hujan siang itu, ada empati dan simpati pada diri untuk hidup yang lebih berarti dan menyentuh hakiki.