Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Tatkala Fajar (17): Genset, Siap Berbagi Terang Inspirasi Tanpa Pilih Kasih

1 Juni 2021   04:04 Diperbarui: 1 Juni 2021   04:40 547 30
Tiba-tiba semua lampu mati. Seluruh ruang gelap gulita. Orang-orang panik. Di tengah heningnya lapangan, aku merasa para penjaga memaksaku untuk bangun. Dengan tubuh yang telah kusam dan kotor ini, aku terbangun. Satu per satu lampu mulai menyala kembali. Orang-orang menjalankan aktivitasnya dengan normal kembali. Namun saat sudah cukup, akupun kembali terlelap dalam keheningan. Bagi manusia aku memang membahayakan karena tak sedikit orang yang tercelakai karena aku. Tapi betapa besarnya pentingnya diriku untuk mereka, jauh lebih besar daripada betapa membahayakannya diriku. Kulihat engsel-engsel yang menempel padaku mulai melonggar. Tubuhku yang putih bersih, tercemari oleh tangan-tangan kotor manusia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun