Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Pemimpin Berbudaya

8 April 2024   06:33 Diperbarui: 8 April 2024   06:33 40 0
Pemimpin Berbudaya

Sampai saat ini negeri ini belum seorang pemimpin yang berbudaya. Dengan kata lain, kita belum memiliki seorang pemimpin berbudaya; pemimpin sejati. Karena kita belum memahami pengertian budaya secara utuh. Pentingnya memahami tentang pengertian budaya. Budaya bukanlah suatu kebiasaan, misalnya 'budaya' korupsi; 'budaya' jam karet dan lainnya. Selama ini sesungguhnya, kita belum memahami makna kata budaya. Oleh karena itu, tarian pun dianggap budaya. Ya, kita sering menganggap budaya sebagai suatu kebiasaan. Jika ditinjau dari pengertian awalnya, memang betul dari suatu kebiasaan. Tetapi kebiasaan manusia yang memahami kemanusiaanya.

Budaya adalah buah budi manusia. Secara lengkap, mari kita renungkan kutipan berikut dari buku Ananda's Neo Self Leadership by Anand Krishna:

'...budaya berasal dari perkataan 'budi' yang dengan singkat boleh diartikan sebagai 'jiwa manusia yang telah masak'. Budaya atau kebudayaan tidak lain artinya daripada 'buah budi manusia'. Di dalam Bahasa asing kebudayaan itu dinamakan 'kultur' dan diartikan pula sebagai 'buah budi manusia'. Perkataan 'kultur' itu berasal 'cultura' dari Bahasa latin, perubahan dari 'colere' yang berarti memelihara, memajukan, serta memuja-muja." (Ki Hajar Dewantara)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun