Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Pilihan

Pornografi Mengancam Pribadi, Relasi, dan Komunitas (Bagian II)

4 Februari 2021   22:17 Diperbarui: 27 Oktober 2021   16:50 833 8
Pornografi merusak komunitas
Komunitas dibangun dari relasi. Pornografi dapat mengikis kemampuan manusia untuk mengelola diri, kesulitan membangun dan mempertahankan relasi, bahkan merusak keluarga. Sebagai akibatnya relasi-relasi yang seharusnya menjadi pondasi dapat hancur dan mengancam keberlanjutan komunitas.

Pornografi adalah ancaman bagi komunitas karena mengikis moral, merusak relasi dan keluarga, serta menciptakan marginalisasi.

Pornografi dan banalisasi kekerasan seksual
Konsumen pornografi perlu memahami asal video yang dinikmatinya. Penelitian oleh Griffith dan kolega (2012) di pusat industri pornografi di Los Angeles, Amerika Serikat terhadap 176 aktris video porno. Mereka menemukan sebagian besar video dibuat secara komersil, dimana aktris melakukannya demi mendapatkan uang (53%), seks (27%), perhatian (16%), serta kesenangan (11%). Namun, ada 1% video dibuat dengan pemaksaan dan kekerasan.

Kenyataannya, tidak semua video porno dibuat secara sukarela. Seorang perempuan bernama Rose Kalemba mengalami penculikan, pemerkosaan dan penganiayaan berat di usia 14 tahun oleh tiga orang laki-laki (Mohan, 2020). Rose diculik, dipukuli, ditusuk, diperkosa selama 12 jam, dan kejadian itu direkam pelaku. Lebih buruknya, beberapa bulan kemudian, ia menemukan video pemerkosaannya (dimana dia dalam keadaan tidak sadar, baju berdarah dan diperkosa) ditayangkan di situs Pornhub. Rose harus berjuang keras meminta Pornhub berhenti menayangkan video tersebut.

Selain kasus Rose, banyak juga video porno yang disebarluaskan di media sosial dengan latar belakang balas dendam (revenge pornography). Seseorang menyebarluaskan rekaman intimnya tanpa persetujuan pasangannya; dan ini dilakukan karena konflik dan niat mempermalukan pasangannya.

Kepekaan kemanusiaan orang yang rutin mengkonsumsi pornografi bisa berkurang. Beberapa bisa menikmati menonton pemerkosaan yang jelas-jelas bukan seks sehat dan normal. Bisa dibayangkan bagaimana sikap dan perilaku seks bisa rusak karena terbiasa menyaksikan tayangan pornografi menyimpang seperti itu. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun