Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Mahasiswa UNJ, Menerapkan Belajar Geografi Bersama Wayang Golek

14 April 2013   16:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:12 516 0

Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam budaya yang sangat melimpah ruah. Terbentang dari Sabang sampai Merauke. Kebudayaan wayang, khususnya Wayang golek sebagai salah satu kebudayaan Indonesia kini telah diakui oleh UNESCO. Akan tetapi kebudayaan tersebut semakin ditinggalkan oleh bangsa. Padahal kearifan local yang telah berkembang di Indonesia mampu dimanfaatkan dan dikenalkan dalam dunia pendidikan pada saat kegiatan belajar di kelas.

Adanya temuan di lapangan yang mengenai pembelajaran geografi yang masih memberikan pengajaran klasik yaitu metode konvensioanal atau yang kita kenal dengan ceramah di kelas. Sekaligus imbas dari siswa yang kurang menyukai mata pelajaran geografi, mendorong mahasiswa untuk memberikan inovasi dalam pembelajaran disekolah. Bahkan ditemukan saat ini, tenaga ahli dalam bidang geografi masih sangat sedikit. Melihat dari potensi, Indonesia masih kekurangan ilmuwan geografi. Padahal, permintaan tenaga profesional yang menguasai bidang ilmu geografi masih cukup tinggi. Bidang keahlian yang seharusnya terisi oleh ilmuwan geografi tidak bisa dipenuhi karena tingginya permintaan. saat ini kebutuhan ilmuwan geografi mencapai 29 ribu orang. Sementara itu, jumlah lulusan masih sedikit.

Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Jakarta yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa bidang pengabdian masyarakat ini, membuat suasana baru dalam menerapkan belajar geografi di sekolah. Mereka membuat inovasi tentangmedia pembelajaran geografi bagi siswa yang menyenangkan dan unik secara interaktif menggunakan wayang golek. Hal ini dilatar belakangi karena potensi kearifan local Indonesia yang mampu dijadikan sebagai media pembelajaran di sekolah. Media yang digunakan pun berbasis daur ulang (recycle). Media pembelajaran tersebut diberi nama geolec yang merupakan kepanjangan dari Geography Learning Competence. GeoLeC (Geography Learning Competence) digunakan Sebagai media pembelajaran geografi dalam upaya melestarikan kebudayaan wayang golek generasi muda tetap mengenal wayang golek.

Kegiatan Penerapan Media berlangsung di SMA Negeri 1 Bohonegara, Serang Banten. Penerapan media pembelajaran geolec di lakukan di kelas X. Serta seluruh serangkaian kegiatan ini di ikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas X dan XII. Siswa dibekali belajar melalui wayang golek. Dan menggunakan bahan-bahan daur ulang untuk dijadikan penunjang dalam pembelajaran dikelas. Berlangsung dari 6-13 April 2013.

Geolec tersebut dimodifikasi sesuai kebutuhan pembahasan materi geografi yang dibuat dengan bahan-bahan sederhana dan dipadukan dengan barang-barang bekas yang dirancang untuk membantu dalam memahami materi geografi secara nalar dan dijadikan permainan. Melalui wayang golek, siswa akan di ajarkan pendidikan moral serta nilai-nilai yang terkandung wayang golek, selain diajarkan ilmu tentang geografi.

“Kearifan local sejatinya mampu dikaitkan dalam pembelajaran disekolah agar beragam kearifan local yang ada akan tetap lestari seiring dikenalkannya kepada generasi muda khususnya siswa-siswi di sekolah. Kami akan terus menggali potensi kearifan local yang lain untuk mengkolaborasikan materi pembelajaran. Wayang golek ini, hanya sebagian kecil dari ratusan potensi local yang ada di Indonesia” Ujar Mardy, Ketua Tim PKMM Geolec UNJ.

Tim yang terdiri dari 4 yaitu Mardy, selaku ketua Tim Pelaksana, Regi, Jali, Ratih dan Khairunnisa berharap kedepan mahasiswa Indonesia khususnya yang fokus dalam bidang pendidikan maupun para guru mampu menggali potensi yang ada di Indonesia. Membangun pendidikan lewat budaya dengan menyeimbangkan perkembangan teknologi yang semakin pesat.

“Kegiatan ini sungguh bermanfaat, mengingat pembelajaran geografi di kelas masih menggunakan metode pembelajaran yang pada umumnyan digunakan. Anak-anak diharapkan bisa lebih paham menggunakan metode belajar melalui wayang ini dan juga mereka tahu tentang budaya Indonesia, khususnya wayang golek. Terima kasih banyak untuk adik-adik Mahasiswa UNJ yang turut serta mengaplikasikan di sekolah ini”. Ucap Mumung Makmur, Kepala Sekolah SMAN 1 Bojonegara saat menutup serangkaian kegiatan.

Mardy Joeang (Sumardi)

Mahasiswa UNJ asal Banten

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun