Dalam sejarah politik Indonesia, kekuasaan selalu memainkan peranan yang sangat deterministik dalam membentuk struktur sosial dan budaya masyarakat. Kekuasaan politik tidak hanya bekerja melalui instrumen hukum atau tindakan represif aparat, tetapi lebih halus dan tersembunyi dalam wacana ideologis yang diterima oleh masyarakat. Pemikiran Antonio Gramsci menawarkan kunci untuk menyingkap mekanisme kekuasaan semacam ini. Dengan konsep hegemoni, Gramsci membuka pemahaman baru kepada kita tentang bagaimana dominasi kelas penguasa tidak hanya dicapai melalui dominasi institusional dan terstruktur secara kasat mata, tetapi juga melalui pengendalian terhadap ideologi dan budaya yang membentuk kesadaran kolektif.Â
KEMBALI KE ARTIKEL