Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Misteri di Balik Mimpinya Mawar

23 Juni 2021   22:05 Diperbarui: 23 Juni 2021   22:51 90 2
Oleh Maryati

Awalnya Mawar tidak mempercayai mimpi yang pertama tentang ada mayat yang di kubur di ruang tamu, namun hanya Feeling saja yang merasakannya, ada apa sebenarnya di rumahku? Sehingga dia punya keyakinan bahwa jika dia pergi merantau, dia akan sehat- sehat saja tidak sakit-sakitan seperti di kampung halamannya.

Setelah dia berangkat merantau untuk mengadu nasib di sana, ternyata mimpi dia yang kedua menjadi kenyataan. Dia bermimpi naik pesawat terbang dan saat turun di Bandaranya banyak pengunjung yang beraneka ragam bahasa, warna kulit, dan logat bahasa.5

Mawar selalu mengirim surat kalau ke kampung halaman untuk mengabari ke pada orang tuanya. Dan ternyata selama merantau tiga tahun, dia hanya mengalami sakit agak serius hanya sekali saja, itu pun saat dia mau pulang habis kontrak.

Ternyata saat sakit itulah, dia disembuhkan oleh seseorang. Ternyata cowok itu adalah jodohnya sendiri. Pertemuan yang sangat lucu, dia adalah orang yang di ejek  karena jualannya mahal, terjadi di tahun 99 akhir dan pernah juga di tahun 97 awal. Namun Mawar tidak ingat sama sekali sama orang yang dulu pernah di ejek itu.

Mawar menikah dengan cowok yang pernah di ejek dua kali yaitu awal dia datang merantau dan akhir dia mau habis kontrak kerja. Cowok itu juga yang pernah mengobatinya hingga alhamdulillah sembuh.

Lalu dia kembali lagi ke Batam setelah di kampung  6 bulan. Merantau mulai dari nol lagi berdua bareng suaminya. Keduanya datang sebagai pengangguran, tanpa saudara tanpa bekal yang cukup. Mereka hanya punya keyakinan dengan rasa optimis bahwa Allah SWT akan menolongnya. Menolong hambanya yang berada di jalan yang benar dan tidak ingin dikasihani orang lain, terutama oleh kedua orang tuanya. Betul-betul ingin mandiri, tak mau menyusahkan mereka.

Setiap langkahnya pasti ada rintangan, tapi pertolongan Allah SWT selalu ditunjukkan kepada Mawar dan suaminya. Lahir anak pertama diberi usaha kreditan yang lancar, namun tiba-tiba dia bermimpi bahwa usahanya akan bangkrut karena ada yang guna-guna. Mengadu sama suaminya tentang hal itu, ternyata suami Mawar malah mengatakan padanya bahwa mimpinya itu "Takhayul." Mawar agak sedikit tersinggung dengan perkataan suaminya itu, akhirnya dia memberikan sebuah tantangan padanya " Jika  mimpiku takhayul, maka dalam waktu dua minggu, suaminya pelaku tidak akan di pecat tanpa sebab oleh perusahaan tempat suaminya kerja, tetapi jika mimpiku itu petunjuk dari Allah SWT, maka akan terjadi sebaliknya." Ternyata dalam kurun waktu 10 hari, suami pelaku benar-benar di pecat.

Kelahiran anak kedua, dia bermimpi lagi bahwa Ibunya akan ada yang guna-guna lagi setelah pernikahan adiknya dan harus segera pulang supaya masalah di kampung cepat tertangani. Ternyata sebelum pulang Kakak yang cowok sudah meninggal duluan sebelum dia pulang mudik. Setelah sebulan pernikahan adiknya di kampung ternyata Ibunya Mawar benaran sakit. Sakit yang sangat aneh. Setelah di obati dan di rawat di rumah, baru Ibunya sembuh. Sembuh hanya karena ditangani oleh Mawar saja dan dibarengi obat-obatan dari hutan Aceh yang di bawa oleh adiknya yang tugas di sana.

Aneh tapi nyata, setelah dikatakan sembuh total pun masih ada kejadian aneh. Di rambut Ibunya terdapat banyak ribuan kutu. Itu berlangsung selama seminggu. Namun, setelah ditantang sama Mawar, apabila dalam waktu seminggu lagi tidak pergi dari kepala Ibunya maka kutu-kutu itu akan di bakar hidup-hidup. Ternyata dengan cara itu, kutu berhasil pergi.

Selang beberapa minggu setelah Ibunya sakit dan sembuh, Mawar bermimpi lagi. Mimpi akan ada seorang ahli ibadah dengan wajah berseri- seri. Akan mengungkap semua misteri yang puluhan tahun belum terungkap. Ternyata mimpinya Mawar yang pertama kali itulah terungkap. Mimpi ada mayat yang di kubur di ruang tamu itu benar adanya, tapi itu hanya sebuah kiasan saja.

Arti yang sebenarnya adalah berupa bungkusan kain kafan yang isi di dalamnya yaitu silet, paku yang sudah berkarat, kaca, rambut dan tanah kuburan. Selain itu, ada kejadian aneh juga. Ayah, Ibu dan Adiknya yang Tentara di periksa oleh Ustadz tersebut, ternyata di tubuh/perut mereka terdapat paku yang sudah berkarat.

Sempat Ustadz itu menyampaikan kepada keluarga Mawar, menawarkan " Apakah perbuatan keji yang mereka lakukan terhadap kalian ini mau dikembalikan kepada pemiliknya?" Mawar langsung menolaknya supaya jangan dikembalikan, cukup Allah SWT yang wajib menghukum atas perbuatannya.

Alhamdulillah keluarga Mawar terasa harmonis, jauh dari musibah-musibah dan orang tuanya pun menjadi sehat. Jauh sebelum pengobatan itu.

Setelah pulang dari kampung, Mawar berharap untuk dapat momongan lagi. Sangat diharapkan anak ketiga adalah laki-laki. Pada kehamilan ketujuh bulan, Mawar bermimpi disalami oleh Presiden Soeharto. Mawar merasa yakin akan mimpinya itu, bahwa keinginan untuk mendapatkan anak laki-laki pasti terwujud. Walau setiap hari di cemooh tetangganya, bahwa anaknya akan lahir perempuan lagi. Mereka melihatnya dari kebiasaan Mawar selama hamil yang suka mengoleksi bunga-bunga dari tetangga.

Keluarganya di kampung tak ingin memberi kabar tentang kesedihannya terhadap Mawar, itu yang pernah Mawar dengar saat dia mudik. (Tak ingin menyusahkan Anak yang jauh, takut menjadi beban pikirannya). Ternyata mereka sehati dengan Mawar, Mawar pun tidak ingin membagi kesedihannya dengan mereka, agar orang tua tidak sedih.

Maka dari itu, setiap menanyakan kabar keluarganya, mereka selalu bilang baik-baik saja. Sekalipun dibilang begitu, jika Mawar sudah ada petunjuk lewat mimpi yang akan menimpa orang tuanya, maka dia akan segera pulang mendadak.

Saat itu, anak ketiga sudah berumur 9 tahun, Mawar bermimpi bahwa Bapaknya "Akan sakit." Besoknya dia langsung pulang kampung berdua. Dan ternyata mimpinya jadi kenyataan. Sore itu Bapaknya sehat-sehat saja, akan tetapi setelah menjelang Magrib, Bapaknya ingin berobat ke Dokter langganannya yang sudah lama ditinggalkan. Baru keesokan harinya Bapaknya sakit Stroke. Sembuh kembali setelah Mawar 12 hari di kampung mengurus Bapaknya.

Sembilan bulan kemudian, dia mudik lagi sendirian. Saat itu dia tengah hamil muda anak keempat. Pirasat yang sangat tajam tengah menghantuinya. Dia berani pulang sendiri demi Bapaknya yang sedang sakit. Baru pertama kali dia naik pesawat yang jadwalnya malam. Itu dia lakukan karena terpaksa tidak ada lagi pesawat yang tujuan ke Bandung atau ke Jakarta yang jadwalnya siang.

Hampir dua minggu di kampung mengurus Bapaknya yang sudah koma hingga sembuh dan sudah bisa makan dan minum. Mawar sudah memboking tiket Online dengan pemberangkatan hari Sabtu. Namun, takdir berkata lain, Bapaknya tercinta kini telah tiada tepat di hari Jum' at.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun. Mawar masih percaya atas petunjuk dari Allah SWT akan mimpi-mimpi yang mengandung arti. Begitu pun setelah 9 bulan kepergian Bapaknya, dia bermimpi tentang Ibunya yang selalu di ikuti dan di dekati oleh Bapaknya. Lalu selang sebulan kemudian, dia bermimpi lagi bahwa dia tidak akan bisa menemui Ibunya lewat mana pun, tetapi setelah ke pusingan mencarinya jalan supaya bisa bertemu, akhirnya dia bisa menemuinya. Namun, Ibunya sudah tidak bisa di ajak bicara lagi oleh Mawar. Di sekeliling Ibunya terdapat tembok beton.

Ternyata arti dari mimpi tersebut, Ibunya pergi untuk selamanya. Mawar tidak bisa pulang kampung lewat jalur mana pun, karena kondisi Mawar saat itu baru 2 bulan melahirkan anak keempat  dengan operasi Caesar dan steril. Belum bisa berjalan cukup jauh. Mungkin hanya bisa menemuinya setelah dia pulang kampung. Itu pun, Ibunya sudah di makamkan di pemakaman umum yang sampingnya sudah di tembok beton cukup tinggi.

Pada saat bermimpi tentang Ibunya ini, Mawar selalu memohon pada yang kuasa agar mimpinya itu tidak jadi nyata, dia ingin Ibunya baik-baik saja. Menunggu Mawar membawa anak keempat setelah usianya genap setahun.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun