Sesungguhnya kisah ini ditulis oleh seorang kolumnis Almanar, mungkin saya orang yang kesekian kali mengetahui dan menuturnya ulang. Bahkan barangkali penulisnya pun tidak langsung mengalaminya. Kisah ini terjadi di musim panas yang menyengat. Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan akhlak. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa dijaga. Jilbab bisa sebagai multi fungsi.