Wacana pluralisme dan multikulturalisme kian kentara dibahas, mulai dari kampus tempat berkumpulnya kaum intelektual, mimbar pejabat negara, surau, bahkan lapau (warung). Apalagi semenjak menguatnya narasi moderasi beragama, keduanya menjadi kata yang tidak terpisahkan untuk dibicarakan. Kendati pun kadang penggunaan keduanya kerap salah kaprah. Yang mana suatu isu seharusnya disebut dengan pluralisme tapi disebut dengan multikulturalisme. Tidak jarang keduanya disebut pula secara bersamaan.