Perlahan rasaku mulai berubah terhadapmu
Aku mulai mencintaimu, bukan hanya mulutku ingin mengucapkannya tapi karena hatiku berteriak mengatakannya
Ternyata itu hanya omong kosong, aku yang keliru dan berlebihan menanggapi sikapmu
Aku memandangmu dengan terjemahan yang salah
Ternyata hatimu adalah hati yang tak dapat dihuni olehku, karena kau masih terpenjara akan kisah cintamu yang lalu. Dan kau yang membiarkan itu terjadi, sebab kau sendiri yang tak mau terlepas dari kisah itu
Aku merasa patah hati
Kemana aku akan membawa pahitnya rasa ini?
Kini hanya sesal yang menemaniku
Tanpa kata, tanpa suara
Air mata berjatuhan
Dan aku membenci keadaan ini!
***
Lusy Mariana Pasaribu