Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Artikel Utama

Bagaimana Imunisasi di Indonesia, Sudah Sehat Semua?

24 April 2015   19:50 Diperbarui: 12 Agustus 2020   10:06 496 9

Bahas lagi soal kesehatan nih. Semenjak menjadi seorang tante yang imut sekali, ada kata yang cukup familiar kembali terdengar, imunisasi. Ya, mempunyai ponakan yang masih berusia 5 bulan membuat saya ingat hal ini. 

Kadang ikut juga mengantarkannya ke dokter untuk imunisasi. Dan seperti kebanyakan yang terjadi, habis di imunisasi biasanya bayi-bayinya pada paduan suara, nangis semua. Dulu gitu gak yah? 

Ya, Meski saya sendiri lupa, bagaimana rasanya di imunisasi waktu bayi. Tapi saya yakin, Ibu saya tidak pernah alfa untuk datang ke posyandu untuk melengkapi imuniasi saya. Hihi. Oya, ternyata imunisasi tidak berlaku saat kita bayi saja lho.

Apa yang Terlintas Ketika Mendengar “Imunisasi”? 

Ada yang harus kalian perbaharui informasinya.Menurut informasi dari laman WHO, tiap akhir April dimulai pada tanggal ini 24 – 30 April dicanangkan sebagai Pekan Imunisasi Dunia (PID). Kegiatan imunisasi sebagai lapisan pertama dalam mempertahankan kesehatan memang sangatlah penting. Vaksin yang  digunakan saat imuniasi dapat melindungi seseorang dari berbagai penyakit. 

Intervensi imunisasi pun sudah diakui berhasil sejak pertama kali diperkenalkan.Melalui imunisasi ini diperkirakan dapat mencegah 2-3juta kematian setiap tahun. Imunisasi tidak sekadar melindungi anak-anak dari penyakit seperti difteri, tetanus, polio dan campak tetapi juga penyakit seperti pneumonia dan diare rotavirus ( dua pembunuh terbesar anak dibawah 5 tahun)

Imunisasi tak hanya bermanfaat untuk anak, pada remaja dan orang dewasa pun dapat mencegah penyakit seperti influenza, meningitis dan kanker. Pada tahun 2012 diperkirakan 22,6 juta bayi tidak mendapat pelayanan imunisasi rutin. 

Lebih dari setengah dari anak-anak tersebut hidup di 3 negara yaitu India, Indonesia dan Nigeria. Pasokan vaksin yang tidak memadai, kurangnya akses ke tenaga kesehatan, kondisi finansial, kurangnya pengetahuan merupakan beberapa faktor rendahnya imunisasi. 

Pada tahun ini, seperti dilansir pada infoimunisasi.com PID di Indonesia akan mengusung tema “Bersama Wujudkan Cakupan Imuniasi yang Tinggi dan Merata”

Awal Mula Imunisasi di Indonesia

Imunisasi telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1956. Kementerian Kesehatan melaksanakan Program Pengembangan Imunisasi (PPI) pada anak dalam upaya menurunkan kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu difteri, pertusis, campak, polio, tetanus serta hepatitis B.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1611/MENKES/SK/XI/2005, program pengembangan imunisasi mencakup satu kali HB-0, satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB, empat kali imunisasi polio, dan satu kali imunisasi campak. Imunisasi BCG diberikan pada bayi umur kurang dari tiga bulan; imunisasi polio pada bayi baru lahir, dan tiga dosis berikutnya diberikan dengan jarak paling cepat empat minggu; imunisasi DPT-HB pada bayi umur dua bulan, tiga bulan empat bulan dengan interval minimal empat minggu; dan imunisasi campak paling dini umur sembilan bulan.

Cek Jadwal Imunisasinya Ya

Berikut ini adalah rekomendasi yang diberikan Ikatan Dokter Anak Indonesa terkait imunisasi. *belum menemukan versi 2015* Kalau tidak jelas bisa lihat di sini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun