Kutatap fajar menyingsing denting jantung mulai menari
Jemariku menyentuh gawai yang menyimpan memori perempuan sebagian dari rusuk ini.
Sudah sepekan perempuan bersama sang buah hati.
Hatiku merindukan suara, nyanyian, tangisan, teriakan yang tidak pernah redam hanya jika mata tertutup baru keheningan tercipta
Rasa ini tercecer di sini, di sana bahkan di tempat aku sering makan. Kadang tak terbendung jika melihat seumuran mereka ada di depan mata
Ingin kupeluk, kucium tapi apalah daya hanya ilusi yang mampir.
Kutatap kembali memori yang tersimpan di gawaiku.
Perempuanku
Tulang rusukku
Selalu mengingatkan aku agar tetap memberikan kabar walau sehari.
Walaupun raga tak bisa berpelukan paling tidak gawai bisa melepaskan rindu
Perempuanku tetaplah sehat dan kuat
Aku segera kembali mengikis kerinduan
Bekasi, 08042020