Dengan wajah yang cekung
termakan usia
rambut yang hampir memutih semuanya
dengan kulit yang semakin keriput
Dan dengan punggung yang semakin membungkuk
. . . . . . . .
Aku tertegun dan menghentikan langkahku
kini aku melihat semakin jelas
Dia membopong bakul yang kelihatannya sangat berat
berjalan di tepian jalan berdebu
menahan terik dan panas
Tak kuasa
aku menyapanya
. . . . . . . . . .
Dia tersenyum padaku
memamerkan giginya yang sudah tanggal beberapa
Dia menawariku penganan yang dijajakannya
dan aku mulai mendengarnya bercerita
. . . . . . . . . . . .
Aku mulai hanyut dengan ceritanya
cerita yang begitu lugu dari seorang nenek
namanya Mbah Gisah
yang menurut pengakuannya sudah berusia
delapan puluh sembilan tahun
. . . . . . . . . . . .
Dia terus bercerita tentang banyak hal
dan aku dengan senang hati mendengarnya
dia tinggal sendiri di gubug reotnya
anak cucunya merantau di kota nun jauh disana
dia mencari penghidupan dengan menjajakan penganan
. . . . . . . . . .
Dia tetap tersenyum dengan semua ini
aku bahkan bertanya
mengapa dia tidak menikmati hari tuanya saja
katanya ini sebagai hiburan buatnya
. . . . . . . . . .
Aku tersentak dengan perkataannya
Bagaimana bisa?
Dia senang menjalani kehidupan yang seperti ini
Yang mungkin saja jika aku di pihaknya
aku tak akan sanggup sepertinya
katanya kuncinya cuma satu
ikhlas dan bersyukur
. . . . . . . . . . .
Dia memanggilku cucu
aku merangkulnya
aku rindu dipanggil cucu seperti ini
. . . . . . . . . . .
aku bukan siapa-siapanya
aku memang baru pertama kali mengenalnya
dan bertemu dengannya namun aku merasakan
ada ikatan kuat dengannya
ntahlah aku pun tak mengerti
. . . . . . . . . .
Ada banyak hal lagi yang ingin kudengar darinya
namun aku tak bisa berlama-lama berada di kota kecil ini
aku harus pergi dan kembali ke kotaku
. . . . . . . . . . . .
Namun, aku beruntung bisa mendapatkan pelajaran baru ini
Terimakasih mbah
Telah mengajarkanku untuk terus bersyukur dalam
menghadapi situasi apapun
Untuk tetap tersenyum bahkan dalam kesulitan sekalipun
dan mengajariku satu arti lagi tentang hidup ini
bahwa hidup bukan tentang materi.
hidup hanyalah tentang keikhlasan dan ketulusan
. . . . . . . . . .
Berbulan-bulan berlalu
namun kenangan itu masih terlihat jelas dalam bayangku
senyumnya dan suaranya saat memanggilku
dan aku ingin kembali lagi ke kota kecil itu
berjumpa dengan si Mbahku