Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Antara Keluarga dan Cinta

4 April 2020   11:29 Diperbarui: 4 April 2020   11:42 338 0

Antara cinta dan keluarga,

saya tahu kita tak akan pernah bisa memilih diantaranya.

Mencintai dan tetap bersama keluarga, itulah yang semua pasangan inginkan.

Jika disatu titik, gelombang kehidupan membawamu pada sebuah kondisi sulit, dan membuatmu harus memilih.

Kamu memilih kembali pada keluargamu.

Kamu tahu mereka membenciku, dan baktimu terhadap orangtuamu memanggilmu.

itulah alasan mengapa kamu meninggalkanku. Kesalahan ku tak termaafkan keluargamu.

jika saja kamu bisa menopangku, dalam hati ku selalu dan sudah kuucapkan padamu, aku ingin bersujud dan meminta maaf.

Namun, aku tidak punya kekuatan untuk melakukannya itu karena kamu tidak memberiku kekuatan itu.

kamu tidak jadi penengah diantara aku dan mereka.

dan kemudian, kamu benar2 kembali kepada mereka dengan bayi ku, meninggalkan aku dalam keheningan malam, meraung dan meratap kehilangan anakku.

tanpa sebuah pesan dan penjelasan.

Aku, wanita yang  kau nikahi dulu, seperti seonggok sampah yang kau tinggalkan.

Tahukan kamu, anak yang kamu banggakan itu, lahir dari sampah ini.

bagaimana aku bisa memaafkanmu? bagaimana aku bisa untuk berpikir kembali masuk ke rumah itu? sementara kau pun sudah menjadi lawanku.

Selama kita menikah, aku tahu, karena kamu lah mereka diam terhadapku. mereka tak suka pada ku sejak awal.

Baiklah. setiap ibu rela melakukan apapun demi anaknya, sekalipun itu membakar jiwanya dan menjadi hancur.

aku ingin anakku bahagia, walo aku tak tahu kamu bilang apa kepadanya tentang dimana aku, terserah padamu lah itu.

Aku tidak akan merampas dia, karena itu aku meminta kamu untuk mengantarkannya padaku. aku tidak ingin jiwanya terluka karena melihat orangtuanya memperebutkan dia.

tapi tentu kamu tidak akan pernah mau, karena dia lebih berharga daripada seonggok sampah ini.

dia adalah masa depanmu, dan aku hanyalah masalalumu.

Akan ku coba untuk iklas kehilangan anakku, walau tetap darah ku lah yang mengalir, membawanya lahir kedunia ini, nyawaku lah yang menjadi taruhan kelahirannya.

Akulah ibunya hingga akhir hayatnya.

kumohon jangan sia2 kan dia. cukup aku yang kau sia2kan selama 6,5 tahun ini.

jadikan dia manusia hebat, sebagai tanda balas jasa mu bagi perempuan yang sudah bertaruh nyawa bagi kelahirannya, dan bagi kakek kesayangannya yang sudah menetes airmatanya karena kau sia2 kan anak perempuannya.

Sampai disini kisah kita, tak ada lagi cinta dan rindu.

Pelukku untuk anakku satu2 nya.

Setiap manusia berjalan di atas karma dari perbuatan tangannya.

Selamat tinggal

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun