Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Kesalahan Ortu dalam Mendidik Anak

25 Mei 2020   06:47 Diperbarui: 25 Mei 2020   08:04 30 0
Sebagai orang tua, saya mengalami saat anak-anak usia dini  (sekarang udah remaja) menjengkalkan dan membuat marah. Namun setelah dipikirkan secara mendalam dan banyak belajar, ternyata tindakan yang pernah dilakukan itu salah, maka segera hentikan. Marah tidak akan menyelesaikan masalah dan ketidaksabaran malah membuat kita jadi resah.

Pengalaman adalah ILMU dan GURU terbaik bagi diri sendiri. Belajar mengelola emosi ternyata sangat penting sekali, apalagi bagi pasangan suami istri yang masih muda-muda. Jangan dahulukan marah, sabarlah sedikit! Penyesalan datang karena kita tidak sabar dan cepat marah.

Memang harus diakui berumah tangga itu seperti mudah, namun ternyata dalam  kenyataannya tidak semudah membalikkan tangan. Bapak saya pernah berkata, suami istri itu bagaikan langit dan bumi, masing-masing mempunyai karakter yang jauh berbeda. Jika tidak mampu memahami, mengerti dan saling memberi masukan, tidak sedikit rumah tangga hancur berantakan.

Begitu pula dalam mendidik anak!  Sebagaimana judul tulisan ini, kesalahan orangtua dalam mendidik anak adalah ketiksabaran dan cepat marah. Faktanya demikian, ternyata sabar itu adalah ILMU TINGKAT TINGGI.

Banyak anak-anak jadi korban, bahkan sesudah menginjak remaja, sikap dan perilakunya semakin menjengkelkan. Bahkan berani membentak dan melawan. jika keinginannya tidak dikabulkan. Banyak orangtua yang stres menghadapi anak mileneal ini.

Maka mendidik dan mengajar anak ketika masih usia dini,  inilah usia yang paling tepat bagi  mereka menerima  pembelajaran dari orangtuanya dan guru di sekolah. Anak usia dini mudah diarahkan dan bisa menurut pada orangtuanya. Maka saya pernah menulis meme, bila orangtua tidak tahu mendidik anak usia dini, maka kelak akan menyesal.

Salah satu metode yang sering saya sampaikan pada bunda-bunda, dan ini terbukti banyak terjadi perubahan pada anak usia dini bila diterapkan dalam keseharian. Jangan pernah berhenti berdoa "ROBBI HABLI MINASHOLIHIN".
yang artinya "Ya Robbi, karuniakan kepadaku anak yang soleh/solehah". Ini doa tercantum dalam al-Quran.  

Bagaimana anak jadi soleh, kalau kita tidak pernah memohon pada Alloh dengan doa itu? Sehebat apapun mempelajari ilmu parenting dari sarjana psikologi, tapi kalau tidak pernah berdoa, bagaimana bisa terwujud?

Ingat doa menentramkan jiwa. Doa pula yang membuat kita tergantung penuh pada Sang Maha Pemilik Langit dan Bumi.

Dalam surat al-Baqarah : 153, Allah SWT berfirman :"Wahai orang-orang yang beriman, Mohonlah pertolongan(pada Alloh) dengan SABAR dan SHOLAT. Sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang SABAR."

Sabarlah dalam mengajari dan mendidik anak usia dini, tidak perlu dengan nafsu amarah yang bergelora. Jika selalu marah yang didahulukan, sampai kapanpun anak tidak akan jadi soleh. Kekerasan dengan cubitan, pukulan atau bentakan, akan terbalik anak akan menjadi antisosial dan berubah benci serta dendam pada orangtuanya.

Jika sudah begini, sesal tidak ada gunanya lagi. Mari bersabar dalam mendidik anak kita, mereka adalah pewaris masa depan bangsa dan negara. Bumi diwariskan hanya pada orang-orang yang sholeh di muka bumi ini**  

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun