Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Ayah Shamima Dukung Pemerintah Inggris Larang Putrinya untuk Pulang

25 Februari 2019   15:32 Diperbarui: 25 Februari 2019   16:11 168 0
Baca juga: Shamima Menyesal Ungkap Keinginannya Pulang ke Inggris kepada Media

"Saya tahu mereka (pemerintah) tidak akan membiarkan mereka untuk pulang. Dalam hal ini, saya menyatakan tidak masalah," ujar Ali.

Pria 60 tahun itu menjelaskan, dia tahu jika saat ini putrinya terjebak di kamp pengungsi al-Hawl yang berada di kawasan utara Suriah.

Namun, Ali mengatakan putrinya itu terjebak karena ulahnya sendiri yang memutuskan kabur dari Bethnal Green menuju Suriah pada 2015.

"Saya tidak tahu apakah benar atau salah. Namun jika hukum sudah menyatakan dia pantas dicabut kewarganegaraannya, maka saya setuju," imbuhnya.

Ali yang merupakan seorang pensiunan penjahit datang ke Inggris dari Bangladesh pada 1975, dan menikah dengan Asma tujuh tahun setelah kepindahannya.

Pasangan itu kemudian memilih menetap di Bethnal Green dan dikaruniai empat orang anak. Adapun Shamima merupakan putri bungsunya.

Waktu yang dihabiskan Ali bersama keluarganya di Bethnal Green mulai berkurang setelah dia memutuskan menikah lagi dengan perempuan Bangladesh.

Terakhir kali dia melihat Shamima tatkala berkunjung ke Inggris pada Maret 2015. Atau dua bulan sebelum Shamima kabur ke Suriah.

Ali mengungkapkan, dia mengaku tidak melihat tanda-tanda putrinya bakal menjadi radikal karena menurutnya pemikiran Shamima tidak agamis.

Dalam wawancara kepada jurnalis The Times Anthony Loyd yang pertama kali menemukannya di al-Hawl, Shamima mengaku dia tidak menyesal bergabung dengan ISIS.

"Setidaknya jika dia mengungkapkan penyesalan, maka saya maupun orang-orang bakal bersimpati. Kenyataannya, dia tidak mengakui kesalahnnya," keluh Ali.

Begum terancam tanpa kewarganegaraan selain karena Inggris mencabut paspornya, Bangladesh menegaskan tidak akan menampungnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun