Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Dekan FT Unmuha Aceh Raih Gelar ACPE, 5 Dosen Raih Gelar ASEAN Eng

27 November 2020   19:36 Diperbarui: 27 November 2020   19:40 3661 2
Banda Aceh - Dekan Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh,  Dr. Ir. Hafnidar A. Rani, ST MM IPU ASEAN Eng, meraih gelar barunya ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE). Selain itu, lima dosen FT Unmuha Aceh juga meraih gelar ASEAN Engineering (ASEAN Eng).

Kepastian itu didapatkan melalui surel (email), Dekan FT Unmuha Aceh yang dikirim oleh Sekretariat Indonesia Monitoring Committee on Engineering Services d/a Direktorat Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Senin, 23 November 2020.

Dekan FT Unmuha Aceh, Dr. Ir. Hafnidar A. Rani, ST MM IPU ASEAN Eng, mengatakan syarat untuk mendapat gelar ACPE yaitu harus terlebih dahulu memiliki ASEAN Eng. Sementara gelar ASEAN Eng diperoleh setelah mendapat gelar Insinyur Profesional.

"Untuk sertifikatnya akan menyusul. Sementara pengukuhan seharusnya dilaksanakan di Vietnam, Kamis, 26 November 2020. Namun, karena Covid-19, maka ditiadakan acara pengukuhannya," kata Hafnidar, Jumat, 27 November 2020.

Ia menyebutkan, adapun lima dosen dari program studi Teknik Sipil Unmuha Aceh yang meraih gelar ASEAN Eng, diantaranya, Ir. Tamalkhani, ST, M.Eng.Sc, IPM, ASEAN Eng, Ir. Jurisman Amin, ST, MT, IPM, ASEAN Eng, Ir. Munawir, ST, MT, IPM, ASEAN Eng, Ir. Maimunah, ST, M.Eng, IPM, ASEAN Eng, Firmansyah, ST, MS, IPM, ASEAN Eng.

Ia berharap semoga dengan menerima gelar profesi ACPE ini dapat berkontribusi untuk pembangunan Aceh dalam memberikan arah pertumbuhan dan meningkatkan profesionalisme insinyur sebagai pelaku profesi yang andal dan berdaya saing tinggi ditingkat Asia Tenggara. Menurutnya, ini juga merupakan salah satu persiapan untuk pembukaan prodi program profesi insinyur.

"Semoga dosen yang dapat gelar baru itu dapat menjalin dan meningkatkan konektivitas antar para Insinyur se-ASEAN dan dapat menggunakan kepakaran dan keahlian di bidang ilmu teknik sipil dan dapat bersaing di dunia kerja tingkat ASEAN," tuturnya.

Menurutnya, sangat penting mengambil peran di era revolusi industri 4.0 dimana dosen sebagai pendamping mahasiswa untuk melakukan perubahan. Ijazah bukan lagi persyaratan yang memadai tanpa sertifikasi keahlian dan profesi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun