Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Hujan Bulan Juni

2 Juni 2012   05:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:29 1056 2
Nisa tertegun. Secarik kertas di meja belajarnya yang berisi sajak karya Sapardi Djoko Damono, berhasil membuatnya kembali menangis. Bagaimana tidak? Dia tidak hanya baru saja kehilangan kedua orang tuanya yang meninggal karena kecelakaan di Tol Cipularang dua minggu silam, tetapi juga kehilangan seseorang yang telah mengisi relung hatinya, Arya. Ya, Arya telah membuat sebuah kebohongan yang membuat Nisa memilih mundur. Mereka memang belum jadian, tetapi kedekatan mereka lah yang membuat Nisa berfikir bahwa Arya adalah orang yang tepat untuk menemaninya hidup setelah orang tuanya meninggal. Nisa adalah anak tunggal dan saat ini hidup dengan Bi Minah. Kedua orang tuanya meninggal setelah berkunjung ke pemakaman kedua kakek-neneknya di sebuah desa Subang. Arya memang menghiburnya dan ada saat Nisa terpuruk. Akan tetapi tadi pagi, Nisa mendapati Arya sedang mengantar seorang gadis membeli tiket KRL di depan kampus sambil memegang tangan gadis itu. Setelah gadis tersebut sudah naik kereta, Nisa menghampiri dan mereka bertengkar kecil di parkiran dekat stasiun.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun