Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Partainya Setan

9 November 2012   10:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:43 659 0

Setelah membaca penggalan dari Opini Rahib Tampati, Saya langsung teringat kelakar teman Saya yang menyatakan bahwa politik itu sama dengan setan yang selalu melakukan tipu daya dengan berbagai cara.

“Setan”, katanya lagi, melakukan tipu daya tanpa mengenal waktu. Pada saat manusia tidur pun, setan menggoda manusia dengan cara membuat mimpi. Setelah manusia terjaga dari tidurnya, mimpi-mimpi buruk itupun dikaitkan dengan togel atau nomor Siji untuk meraih keberuntungan. Setan menggiring manusia untuk menggantungkan harapan pada mimpi. Semakin digiring, semakin harapan itu berada pada posisi yang lebih tinggi dan menyesatkan. Itulah setan yang selalu menyesatkan hati dan pikiran manusia dengan segala tipu dayanya.

Saya teringat pesta politik Pilwako Tanjungpinang beberapa waktu yang lalu. Betapa, politik tidak menghiraukan batas waktu. Ketika Penyelenggara Pemilu (KPU dan Panwaslu) menghendaki agar kandidat dan Timsesnya berhenti melakukan tindakan politik (sosialisasi maupun Kampanye politik) pada masa tenang, tetapi politik masih terus bergerak. Bahkan disaat KPU, Panwaslu, Kandidat dan calon pemilih tidur. Tak bisa lewat mimpi, politik pun bergerak lewat jejaring sosial bernama facebook. Caranya dengan menulis kata-kata yang kurang senonoh (pantas) dan saling menyerang antar pendukung kandidat. Semua yang mereka lakukan, menurut mereka  atas nama kebenaran. Ya, itulah politik yang secara teoritis baik, tetapi dalam prakteknya menyimpang. Itulah politik dalam realitas terkini yang Saya cermati.

Jadi, bila memang politik adalah tipu daya dan tipu daya itu adalah setan, maka pertanyaannya, apakah setan juga punya parta politik ? Atau dengan pertanyaan lain, partainya setan apa namanya ?

Pertanyaan diatas, sebenarnya sudah tersirat dalam benak Saya ketika mendengarkan takbir di hari raya Qurban (Idul Adha) yang lalu. Kebetulan saja, hari itu bertepatan dengan hari liburnya masa kampanye kandidat Pilwako Tanjungpinang.

Dalam kenyataannya, walaupun hari libur dari aktivitas Kampanye politik, proses pencitraan politik di facebook tidak ikut libur. Kampanye hitam melalui facebook masih terus berlangsung. Bahkan ada yang mengaitkan dengan makna pentingnya berqurban untuk meraih kemenangan. Yel yel untuk mendukung kandidat, datang sahut menyahut. Seperti takbir saja.

Dari takbir, “…Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa,...wasubhaanallaahi bukrataw - wa ashillaa. Laa - ilaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu mukhlishiina lahuddiin walau karihal - kaafiruun, walau karihal munafiqun, walau karihal musyrikun. Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah. Laa - ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil – hamd”, telah menyentuh hati dan pikiran Saya untuk mencari tahu maknanya.

Kemudian Saya pun menemukannya. Berikut terjemahannya. …Allah maha besar dengan segala kebesaran, Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq dan musyrik membencinya. Tiada Tuhan selain Allah dengan ke Esaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah”.

Ya, sesungguhnya Allah yang maha menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan ke Esaan-Nya. Sementara, bila dibandingkan dengan janji-jani politik manusia, janji Allah tidak akan pernah meleset sedikitpun. Sedangkan manusia tidak selalu bisa menepati janji. Jangankan hanya seorang Walikota, Presiden saja bisa lalai dari janji-janji politiknya.

Salah satu penyebabnya, karena politik setan masih terus mempengaruhi kehidupan manusia. Sepanjang setan masih ada, dan selagi manusia itu sendiri tidak taat kepada perintah Allah, maka politik setan, dengan tipu dayanya akan berusaha melakukan koalisi. Politik setan akan mengajak manusia bersama-sama dengannya menuju puncak kemenangan dan kejayaan di akhir zaman. Tempat tertinggi dalam pemerintahan/kerajaan setan. Yaitu, Neraka Jahanam.

Tidak saja melakukan koalisi dan berkejasama dengan manusia dibidang politik, setan juga bisa berkerjasama dibidang lainnya. Jangan heran bila proyek pengadaan Al Quran juga terindikasi korupsi. Itulah setan, yang tanpa sedetikpun kapok mengajak manusia masuk kedalam golongan orang kafir, munafiq dan musyrik.

Politik setan, dengan system kampanye yang rapi, akan berusaha mengajak semua orang untuk masuk neraka. Setan tak mau ambil puing dengan profesi seseorang. Mau RT atau  Presiden, asalkan mereka tidak beriman kepada Allah. Itulah politik setan, dalam memperbanyak jumlah orang kafir, munafiq dan musyrik dalam pemerintahan dan kekuasaannya.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Partai memiliki makna perkumpulan (segolongan orang) yang seasas, sehaluan, dan setujuan (terutama di bidang politik). Sehingga menurut hemat Saya, kalau begitu, setan juga punya partai bukan ?

Sebut saja Partai Kafir, Partai Munafik dan Partai Musyrik. Partai bentukan setan itu khusus diperuntukan bagi orang-orang yang tidak mengakui kebesaran Allah. Orang yang sedikit memuji kebesaran Allah tetapi lebih banyak memuji kebesaran makhlukNya. Orang yang lebih meyakini kesucian makhlukNya daripada kesucian Allah yang maha suci sepanjang pagi dan sore. Orang yang meyakini adanya kekuasaan diatas kekuasan Allah, orang yang tidak menyembah selain kepada-Nya dan tidak memurnikan agama Islam dan orang yang mempermainkan agama Islam demi kepentingan politik setan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun