Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kembang Api (Aku Bahagia Melepasmu Pergi)

3 Januari 2014   16:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:12 90 2
Ai, ai
Sepertinya begitu pula bagaimana harus memanggilmu, sayang. Kamu ada dan kemudian melenyap: terbang jauh ke tempat dimana aku hanya dapat memandang, lalu mengagumimu setelah kau berkelokan gemulai dan gemebyar memancarkan derai tawa yang bercahaya.

Ketika kau berdiri tegas dengan kakimu yang jenjang,
Aku hanya sekejap saja memantik sepercik api dan cinta di tubuh bawahmu: pada sumbu sensitif di antara jari yang rindu penyulut birahi terang menyala, sebelum kau meluncur dan berlalu di awal malam-malam buta; sembari bersiul nyaring dengan sehelai baju warna yang semakin menghablur oleh kepekatan gelap.

Kaukah jingga?
/2009-2010

**Belum pernah terpublikasi sebelumnya, untuk request seorang Arimbi Bimoseno:
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2014/01/02/kembang-api-623501.html

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun