Demonstrasi di Indonesia sering kali menjadi cerminan keresahan sosial, namun di balik keriuhan massa, terselip pertanyaan: apakah aksi ini murni aspirasi rakyat atau bagian dari skenario rekayasa sosial? Dalam perspektif komunikasi kritis, jalanan bukan hanya tempat menyuarakan protes, tetapi juga panggung simbolik yang mempertontonkan emosi kolektif. Media, sebagai pengatur narasi, memainkan peran sentral dalam membentuk persepsi publik melalui framing berita, judul sensasional, atau konten viral yang mengamplifikasi dampak demonstrasi.
KEMBALI KE ARTIKEL