Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Imigran Asal Afganistan Dan Iran Kabur Setelah Menggali Terowongan

17 Mei 2012   16:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:10 282 0

Kaburnya Imigran asal Negara Afganistan dan Iran itu diketahui saat petugas jaga Imigrasi mengecek keberadaan mereka diruang kamar penampungan saat pagi subuh pada hari Sabtu 5 Mei 2012. Tidak biasanya Para Imigran ini tak ikut sholat subuh. Karena itu Para Jamaah yang ikut sholat pagi itu bertanya-tanya yang akhirnya melaporkan ketidak hadiran mereka kepada petugas jaga Imigrasi. Setelah menerima laporan dari jamaah maka petugas jaga mengecek keberadaan mereka di kamar tempat penampungan mereka dan akhirnya menemukan kamar di Blok B kosong tak berpenghuni. Setelah diperiksa ternyata terdapat lubang terowongan berdiameter sedalam 2,5 m yang diduga digali para Imigran asal Negara yang terus dilanda perang saudara itu. Dan setelah ditelusuri terowongan seukuran manusia itu tembus melewati bawah tembok belakang Rumah Detensi Imigrasi yang berlokasi di pinggiran Manado.

Diduga para Imigran ini sudah lama mempersiapkan pelarian mereka. Lubang terowongan digali mereka dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti sendok dan piring. Tanah galian mereka masukkan dalam kantong pkastik lalu dibungkus dengan kertas koran untuk mengelabuhi petugas. Sedangkan untuk menyuplai udara kedalam terowongan mereka menggunakan kipas angin.

Imigran yang usianya sekitar 20-an sampai 60-an ini diketahui dulu dinegara asal mereka adalah orang-orang professional. Diantara mereka ada yang dulu berprofesi sebagai dokter, guru serta ada yang pernah terlibat sebagai milisi dan tentara. Karena negara asal mereka lama dilanda perang saudara, maka banyak dari mereka yang menggali bunker serta terowongan dibawah tanah, sehingga urusan gali-menggali terowongan adalah hal yang mudah bagi mereka. Jadi tidak heran jika Imigran yang ditampung di Rumah Detensi Imigrasi Manado itu bisa dengan mudah meloloskan diri.

Salah seorang Imigran Iran yang tidak ikut melarikan diri menuturkan bahwa salah satu Negara tujuanmereka adalah Australia. Impian sebagian besar Imigran asal Negara Timur Tengah adalah hidup dengan bebas dan tenteram di Negara yang terkenal aman itu. “Di Iran sistim hukumnya tidak adil” tutur Mehdy imigran asal Iran. “tidak ada kebebasan. Berjalan dengan pacar saja langsung ditangkap polisi. Saya tidak mau pulang ke Iran, saya sangat berharap bisa tembus ke Australia atau ke Amerika” Mehdy hingga saat ini masih berharap dapat melanjutkan keinginannya mendapat suaka di Negara tujuan, itulah sebabnya ia masih tetap bertahan di rumah penampungan Imigrasi Manado.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun