Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kembang Kenanga

13 Desember 2020   09:00 Diperbarui: 13 Desember 2020   16:23 286 15
Jika kau tanya padaku hendak menanam kembang apa?
Aku kan menjawabnya,
Kembang Kenanga.

Sedari dulu, begitu ingin aku menanamnya,
agar semerbak sekarnya kan mengudar memenuhi ruang-ruang di dalam jiwaku.

Cukup dengan sebenih bunga kenanga saja di halaman rumahku,
maka selamanya aku kan berpuas diri.
Tak perlu lagi kucari kenanga yang lain,
tak butuh pula aku pada rupa kembang yang lain.

Aku tak mendamba kembang yang mahal.
Aku tak berhasrat pada bunga yang masyhur.
Tak kuidam pula sekar berduri.
Yang kudamba hanyalah kenangaku yang itu.
Itu saja. Tidak dengan yang lain.

Kenanga kan kupetik untuk mewangikan tubuhku.
Kenanga kan kurenggut untuk membaluri jasadku.
Kenanga kan kuhirup untuk menenteramkan sukmaku.

Kini, kenangaku telah mendewasa dan memesona
dengan kuntum bunganya yang kian berserak.
Kudapati aroma wanginya semakin kuat menguar,
sekuat batang kokoh yang dimilikinya.

Kenangaku, terus bertumbuhlah engkau di halaman rumahku.
Jadilah engkau satu-satunya keindahan yang bersemayam di dalamnya.
Berilah aku kuntum-kuntum bungamu
yang semerbaknya kan memberi ketenangan di setiap malam-malamku.

Kenangaku, seperti halnya namamu,
Jadilah engkau kenangan-kenangan indah yang terus saja kau ukir hingga penghujung usiamu.

Kenangaku, teruslah hidup hingga ke anak cucuku.
Jadilah saksi atas kehidupan kita
yang senantiasa berjuang
untuk memberi wewangian pada dunia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun