Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi | Pemimpin dalam Secangkir Air Mengalir

2 Januari 2020   11:36 Diperbarui: 2 Januari 2020   11:35 137 10
Matanya lelah,  merah tanda memperhatikan semua, tetap terjaga tatkala rakyat mendengkur memeluk mimpi. Perut tipis pertanda hanya satu suap nasi boleh mengisi, menangis ketika rakyat mulai meratap, tersungkur tatkala kerusakan tak jua tertangani. Hujan ia kehujanan, panas menyengat membakar tubuh ringkih tanpa jas dan dasi. Memanggul semangat taburkan manfaat kepada rakyat di sudut sunyi, membungkuk menyentuh hati dengan hati suci bukan janji-janji

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun