Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Tuhan Sedang Memanggil

8 November 2019   23:31 Diperbarui: 8 November 2019   23:42 15 0
Selamat pagi dan selamat hari Sabat teman!

Valdemar Poulsen, insinyur dan penemu telepon Denmark, mematenkan apa yang disebutnya 'telegrafon' pada tahun 1898. Telegrafon adalah alat praktis pertama untuk perekaman dan reproduksi suara magnetik dan memungkinkan percakapan telepon direkam.  Ini ditindaklanjuti oleh Willy Mller, yang menemukan mesin penjawab otomatis pada tahun 1935. Ini adalah mesin setinggi tiga kaki yang populer di kalangan orang Yahudi Ortodoks yang dilarang untuk menjawab telepon pada hari Sabat.

Telepon telah ada sejak 1892, ketika Alexander Graham Bell mengkomersilkan konsep untuk operasi telepon yang telah ada selama bertahun-tahun.  Salam yang ia sarankan untuk menjawab telepon adalah "Ahoy" (seperti yang digunakan dalam kapal).  Edison kemudian menyarankan "Halo."

Pada 1970-an berbagai perusahaan telepon Amerika meminta agar produser TV dan film menggunakan awalan 555 untuk nomor fiksi untuk mencegah nomor asli agar tidak disalahgunakan.  Ini menjadi bumerang pada 1980-an ketika kartun Gary Larson, menggunakan nomor 555-1332 sebagai nomor Setan, namun di Australia 555 adalah kode area asli.  Pemilik nomor itu menjadi subjek pelecehan dan kemudian menuntut Gary Larson dan sindikatnya.

Dapatkah Anda bayangkan menerima panggilan telepon dari Tuhan?  Sebenarnya, Alkitab memberi tahu kita bahwa berkali-kali Allah "menelpon" orang (hanya saja tidak dengan telepon).  Salah satu kisahnya adalah ketika seorang anak kecil, Samuel, dipanggil.  Dalam 1 Samuel 3 kita membaca tentang anak muda itu, ketika akan tidur pada suatu malam, mendengar namanya memanggil.  Dia berlari ke imam Eli, yang menyadari bahwa Tuhan sedang berbicara kepada Samuel.  Pesan pertama yang diterima Samuel dari Tuhan adalah pesan yang berat.

Kita tidak perlu pesawat telepon untuk mendengar panggilan Tuhan kepada kita.  Dan kita tentu tidak ingin menunda-nunda ketika mendapat panggilan dari Tuhan.  Kita perlu menyesuaikan diri dengan suara lembut Tuhan yang berbicara dalam pikiran dan hati kita. Ketika Tuhan memanggil, cara terbaik untuk menjawab adalah seperti respon Samuel, "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar" (1 Samuel 3:10).

Hosea 11:1
Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun