Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Akan Diperkosa, Ternyata Istrinya Sendiri

19 April 2015   12:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:55 1085 0
Disclaimer: pengalaman saya bidang seks terbilang minim. Baik secara teori maupun praktik.

Secara praktik, ritual seks saya hanya dengan istri seorang. Yang sekarang sudah memberi dua anak. Secara teori, tak banyak referensi yang sempat dibaca. Baik filosofis macam Centini dan Kamasutra maupun yang ilmiah karya para seksolog.

Ada tiga hal memantik hasrat untuk memposting tulisan soal seks. Pertama, heboh kasus pembunuhan PSK online Tata Chuby. Kedua, pernyataan seorang pegiat gender yang mengaku prihatin dengan maraknya perkosaan yang dilakukan suami terhadap istrinya sendiri. Serta ketiga, baca cerita di merdeka.com perihal ritual seks alas Raja Kertanegara.

Soal pertama, masih heboh sampai sekarang. PSK Tata Chuby dibunuh pelanggannya sendiri yang bernama Rio. Pelaku sudah tertangkap tetapi tentu saja korban sudah telanjur tewas. Ironisnya, istri pelaku sedang hamil. Gaje banget lah.

Yang kedua, baru-baru ini seorang aktivis gender di Makassar mengaku prihatin dengan maraknya fenomena perkosaan yang dilakukan suamni terhadap istrinya sendiri. Pernyataan itu dimuat di Detik.com. Dilihat dari namanya, aktivis gender itu tampaknya seorang muslimah.

Apa definisi perkosaan oleh suami? Menurut pegiat gender itu, misalnya suamni ngebet tapi saat itu istri tidak mood. emudian istri melayani secara terpaksa itu tergolong pemerkosaan. Karenanya sang tokoh gender itu berencana memberi sosialisi perihal reproduksi sehat dan kesadaran hak-hak perempuan atas tubuhnya sendiri.

Agak kontroversial sebenarnya. Kalau suami pengin tapi istri ogah, mestinya dikomunikasikan. Jangan sampai terjadi perkosaan kaya gitu.

Juga sebaliknya, Jika istri berhasrat maka suami juga harus ngerti. Jangan malah asyik indehoy di tempat karaoke. Apalagi sampai rental PSK meninggalkan istri kesepian di rumah (eh siapa bilang istri kesepian di rumah he...).

Kalau menurut definisi ala gender, berhubungan seksual dengan PSK itu tidak termasuk perkosaan melainkan suka sama suka. Asalkan PSK-nya tidak di bawah umur.

Saya sepakat dengan aktivis gender itu: jangan sampai ada perkosaan oleh suami terhadap istri. Kan lucu, berniat memperkosa ternyata yang diperkosa malah istrinya sendiri. Makanya perlu diperkuat pola komunikasi antara suami-istri. Sangat penting untuk menumbuhkan kasih sayang dan rasa saling percaya dalam keluarga.

Ritual Seks Raja Kertanegara
Merdeka.com memuat kisah Raja Kertanegara yang bertakhta di Singasari. Konon, raja itu penganut aliran Budha Tantrayana. Aliran itu diperolehnya saat ekspedisi Pamalayu.

Dalam eskpedisi, Kertanegara menyerang negara-negara di kawasan Sumatra dan sekitar selat Malaka. Tapi motif utamanya adalah, membendung serangan pasukan Mongol yang kala itu tengah merajalela hingga Timur Tengah dan Eropa. Mongol kala itu memang digdaya. Dinasti Abbasiyah di Baghdad pun dilibasnya.

Lantas, apa rahasia kehebatan pasukan Kubilai Kan ? Ternyata, Raja gemar mengadakan ritual seks. Tentara-tentaranya juga diajak asyik masyuk dalam ritual yang menyenangkan itu. Makanya, para tentaranya memiliki spirit juang tinggi.

Tak mau kalah, Kertanegara melakukan langkah serupa. Raja perkasa itu mengundang para ahli tantra dari Champa. Para gadis muda (yoginis) diundang untuk, bahasa lebay-nya, menyosialisasikan ritual seks di Kerajaan Singosari.

Dengan konsep inilah, Kertanegara memiliki pasukan mumpuni. Spirit juangnya berlipat dan disegani. Meski nasib tragis tak bisa ditolaknya. Kertanegara dibunuh Jayakatwang saat sedang asyik pesta syahwat. Well, itu cerita di merdeka.com.

Seks Itu Menggairahkan
Seks itu meningkatkan spirit dan vitalitas. begitu kata para ahli.

Para seksolog mengakui betapa vitalnya peran seks dalam meningkatkan kualitas hidup. Konsep itu bisa jadi banyak diterapkan di berbagai bidang. Di bidang ekonomi, industri, termasuk juga militer.

Konsep dasarnya adalah: jika kebutuhan seksnya terpenuhi, kualitas SDM akan bisa terdongkrak optimum. Sebaliknya, jika hasratnya terbelenggu, motif berprestasinya turut terganggu. Tapi ini pendapat pribadi. Silakan kalau ada yang kontra. Saya ini cuma katak dalam tempurung dalam dunia yang cuma selebar layar hape samsung.

Harus Selesai di Rumah
Ketika seseorang menikah maka idealnya kebutuhan birahinya tersalurkan. Meski realitanya tidak selalu demikian. Maraknya jasa pemuasan komersial merupakan indikasibahwa rumah tanga belum menjadi solusi akan kebutuhan itu. Penyebabnya, bermacam-macam.

Bisa karena pola komunikasi suami-istri yang kurang, bisa karena kurang bekal. Bisa karena dasar memang orangnya yang mata keranjang. Bisa karena seks dianggap tidak penting oleh salah satu pihak (suami atau istri). Bisa karena kurang peka. Bisa karena ego. Bisa karena kelainan. Serta banyak kemungkinan lain.

Saya yakin mayoritas tidak setuju pada penyaluran hasrat seksual melalui jasa komersial: karaoke plus, pjat plus, PSK online. Pokoknya negatif dan jelek. Secara agama juga dianggap keliru.

Justru itulah, untuk menekan seks komersial, rumah tangga harus kuat. Orangnya kuat godaan, komunikasi suami-istri bagus, ada bekal, dan seterusnya.

Calon pengantin seyogyanya belajar tentang seksologi. Bagaimana cara memuaskan pasangan. Kata kawan saya yang santri, hal-hal semacam itu juga diajarkan di pesantren. "Ada kok dan diajarkan. Kitab-kitab tentang seks itu diajarkan di pesantren," kata kawan saya.

Baguslah, berarti para santriwan dan santriwati memiliki bekal seksologi. Untuk bekal membangun baety jannati alias rumahku surgaku.

Suami istri harus memandang seks itu penting. Karena seks memang harus selesai di dalam rmah. Tidak tersedia alternatif untuk menyalurkannya di luaran (mohon maaf atas pendapat saya yang puritan ini).

Kalau kita kekurangan ekonomi (miskin), misalnya. Kita bisa sesekali ngutang ke tetangga. Atau nebeng kepada saudara. Tapi coba kalau kebutuhan seks dalam rumah tak terpenuhi, mosok minta sama adik ipar he...?

seks merupakan salah satu pondasi rumah tangga. Manajemen seks yang baik akan membawa rumah tangga pada kebahagiaan lahir batin. Penghuni rumah juga akan memiliki spirit dan motivasi yang tinggi. Penuh vitalitas dan energizing. Kata Pak ustad, keluarga sakinah bla-bla-bla gitu.

Begitulah tulisan ini. Siap jika ada yang bilang, orang ini kok mikirnya seks melulu, he...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun