Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Suatu Pagi di Musim Gugur (1)

24 Januari 2015   07:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:28 46 0
Aku terbangun karena ada tendangan di ujung kakiku. Eri barangkali sedang bermimpi jadi aktris film laga dalam tidurnya. “So gei!” Belum siap melek, ia sudah memaki orang sinting. Jarum pendek jam dinding murahan bercokol di angka enam. Matahari pasti sudah terbit, walau cahayanya tidak sampai ke kamar karena tertutup gedung-gedung tinggi berlantai tigapuluhan sekitar Avenida do Ouvidor Arriaga. Aku menggeser kaca jendela sedikit dan membiarkan angin pagi menyapa. Menjelang akhir September, temperatur sudah tidak sepanas musim kemarin, tapi angin masih kencang. Aku melihat daun bonsai Ficus milik Eri yang ditaruh di atas kompresor AC di luar, mulai rontok selembar demi selembar.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun