Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Lirik lagu Hymne Guru harus diganti!

5 Maret 2011   18:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:02 2993 2
Terpujilah wahai Engkau Ibu bapak guru. namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku sebagaii prasasti trima kasihku tuk pengabdianmu…

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan. Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa…………cerdaskan hidup bangsa

lagu diatas adalah lagu dari Hymne guru yang merupakan lagu wajib bagi setiap kegiatan wisuda di FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Apakah ada yang aneh dengan lagu di di atas? silahkan di baca dengan cermat, maka akan ada sedikit perbedaan.

Yup, di bait terakhir lah liriknya mengalami perubahan. Lirik terakhir seharusnya berbunyi Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa, ternyata mengalami perubahan menjadi cerdaskan hidup bangsa. Dulu saya waktu awal menyanyikan lagu ini agak bingung, kok liriknya berbeda, begitu juga dengan setiap hadirin yang umumnya orangtua para wisudawan pada termangu mangu mendengarkan liriknya karena bisa dipastikan hampir semua yang menyanyikan lagu hymne guru pasti akan salah, pasti akan menggunakan lirik lama pahlawan tanpa tanda jasa, bukan cerdaskan hidup bangsa.Waku sertifikasi juga sama, setelah selesai menyanyikan lagu ini, pada umumhya langsung bersuara bisik bisik dari para hadirin, mungkin kaget dengan lagunya ini.

saya pernah menanyakan kenapa liriknya berubah, ternyata dari pihak paduan suara juga tidak bisa menjawabnya (dan tidak tahu siapa yang mengaransemennya) namun kemudian itu saya biarkan saja, toh bukan hal yang penting, Cuma saya sering sekali dalam berbagai acara, entah wisudawan atau acara sertifikasi yang menggunakan jasa paduan suara mahasiswa maka saya selalu melihat mimic dari setiap hadirin yang bingung dengan lagunya (dan itulah yang selalu saya lihat terkecuali bagi para wisudawan sendiri).

Saya tidak tahu bagaimana aturannya, tapi kemudian saya berpikir positif saja, dan akhirnya saya menyetujui liriknya diganti saja seperti sekarang, bukan lirik lagu lama, yaitu pahlawan tanpa tanda jasa. Jaman sudah berubah, maka setiap lagubelum tentu cocok dengan keadaan yang sekarang. Misalnya lagu percintaan jaman dulu, hanya membatasi masalah surat suratan, sepanjang jalan kenangan kita selalu bergandeng tangan, kemudian mulai masuk ke cubit cubitan oee cubit cubitan, hingga masuk ke fase senggol-senggolan. Tidak berhenti sampai di situ, mulai masuk ke masa di mana gaya pacaran sudah melangkah lebih jauh lagi hingga ke arah jablai dan sebagainya bahkan sudah ke taraf teman tapi mesra atau mari kita bercinta hingga cinta satu malam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun