Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Menolong Sesama Agar Dapat Menolong Dirinya Sendiri

7 Juli 2013   10:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:53 426 1
Saya pernah menjumpai sebuah photo yang dimuat di media kompas cetak, saya lupa edisi berapa, seorang bapak  tua yang sedang berdiri di pintu depan rumahnya yang terbuat dari papan yang nampak sudah rapuh. Di dinding rumah sebelah kiri bapak tua itu berdiri  terpasang stiker tulisan "Keluarga Miskin". Ketika mata saya tertuju pada photo tersebut hati saya merasa perih, sedih dan prihatin serta turut merasakan apa yang dirasakan oleh keluarga bapak tersebut. Saya sedih bukan karena Bapak tersebut miskin, tinggal di rumah kayu yang rapuh. Saya sedih ketika membayangkan mereka yang memasang tulisan "Keluarga Miskin" di rumah bapak tersebut. Mengapa mereka memasang tulisan tersebut. Apakah dengan pemasangan tulisan tersebut  justru akan semakin memperparah situasi batin sang empunya rumah. Karena dengan terpasangnya tulisan itu, saya membaca seakan-akan semakin ditegaskan bahwa keluarga tersebut diberi cap, identitas bahwa keluarga itu miskin selamanya. Cap itu akan dilihat oleh setiap mereka yang lewat dan akan melekat pada diri mereka yang menempati rumah tersebut. Sungguh memprihatinkan.

Benar bahwa sang empunya rumah hidup dengan penghasilan rendah, hidup dirumah yang reod dan rapuh. Namun apakah sudah pernah dikonfirmasi akan cintanya kepada sesamanya dan imannya kepada Tuhan serapuh rumah yang ia tempati? Setidak-tidaknya dengan kemiskinannya, ia sebenarnya telah menjadi kaya. Karena dengan kemiskinannya ia telah mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus mencintai. Mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus menolong sesama kita. Ia memiliki yang tidak kita miliki.

Menolong mereka yang miskin materi tidak selamanya harus berupa bantuan pemberian dengan sejumlah uang, barang seperti sembako dan sejenisnya. Pemberian langsung tunai yang senyatanya berupa uang  tidakkah akan semakin memperburuk keadaan mereka. Mereka akan memiliki ketergantungan dengan sang pemberi, dan ia akan tetap menjadi seorang penerima. Bahkan barangkali ia akan tetap berharap diberi. Dengan demikian jiwanya menjadi kerdil sebagai penerima semata dan tidak muncul "krentek" untuk memperbaiki diri sendiri dan keluarganya.   Bagaimana jika bantuan atau pertolongan yang kita berikan dapat membuat ia sendiri bisa menolong dirinya sendiri. Bantuan tunai langsung yang hanya habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hari ini, tidak bisa merubah kehidupan selanjutnya.

Lalu pertolongan  seperti apa yang mampu membuat orang lain menolong dirinya sendiri. Bentuk bantuan yang bagaimana yang bisa membuat orang mempunyai "krentek"  untuk bisa berbuat sesuatu untuk dirinya sendiri dan dengannya ia tidak tergantung sepenuhnya pada pemberian orang lain terus menerus.

Seorang wali kota Jerman pada abad XVIII telah melakukannya, ialah FW. Reiffaisen. Reiffaisen mengumpulkan mereka orang-orang yang miskin yang membutuhkan pertolongan dan memberikan kepada mereka pendidikan dan pelatihan.   Dengan pelatihan dan pendidikan itu orang miskin memiliki kesadaran baru bahwa dirinya sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar untuk keluar dari situasi yang dialaminya. Berkat kesadaran baru yang timbul akibat dari pelatihan, mereka memiliki krentek untuk bangkit dan bangun dari kemiskinan. Dan hal itu terbukti berhasil membuat mereka yang semula miskin menjadi sejahtera lahir dan batin.

Dapatkah kita diera digital ini mampu menolong sesama kita dan membuat mereka mampu menolong dirinya sendiri? Dengan melakukan hal yang paling sederhana bagi mereka yang membutuhkan, kita telah melakukannya untuk Ia yang telah memberi contoh bagi kita bagaimana kita harus melakukannya.  Semangat atau spirit inilah yang hendaknya mendorong kita melakukan dan memberi bantuan kepada sesama yang membutuhkan. Semoga semangat ini memberi roh yang baru bagi temen-temen yang telah memulainya dan semoga terus dapat melakukannya sehingga mereka yang kita bantu dapat melakukan hal yang sama seperti apa yang telah kita lakukan: Menolong orang supaya ia dapat menolong dirinya sendiri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun