Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Brom, Satu-satunya Non-Logam yang Cair

22 Juni 2021   21:15 Diperbarui: 22 Juni 2021   21:21 2686 3
Pada 1825, Apoteker dan guru kimia paruh waktu Prancis, Antoine-Jerome Balard mengekstraksi cairan coklat kemerahan yang tidak diketahui, yang terdapat dalam cairan asin dari sebuah rawa garam.

Awalnya Balard mengira bahwa cairan itu pasti senyawa Iodium dan Klor, tetapi dia segera menjadi yakin bahwa itu adalah unsur baru. Balard kemudian memanaskan cairan asin itu, dan setelah sebagian besar air menguap, dia mengalirkan gas Klor ke dalam ke residunya. Warna cairan yang tersisa berubah menjadi coklat kemerahan: ini adalah Brom.

Juga pada 1825, mahasiswa kimia Jerman Carl Loewig menghasilkan cairan coklat kemerahan  misterius yang sama, dari air mineral di dekat rumahnya.

Namun, hasil penelitian Balard yang lebih dulu dipublikasikan (pada 1826), sehingga Balard pun diakui sebagai penemu Brom.

Brom adalah satu-satunya non-logam yang berwujud cair pada temperatur kamar. Uap tebal yang dikeluarkan oleh cairan ini berbahaya jika terhirup. Brom adalah cairan yang padat: 1 liter Brom memiliki berat yang sama dengan lebih dari 3 liter air. Dalam bentuk unsurnya, Brom adalah molekul diatomik, Br2. Seperti semua Halogen lainnya (kecuali Tennessine yang semi-logam), Brom adalah non-logam, meskipun di bawah tekanan tinggi, Brom bisa berubah  menjadi metaloid, menghantarkan listrik dan panas dengan cukup baik, dan memiliki kilau logam.

Brom murni tidak pernah ditemukan di alam. Brom terbentuk terjadi secara alami sebagai senyawa dalam kerak bumi, dengan jumlah yang sangat sedikit (Brom adalah unsur dengan kelimpahan ke-62).

Lautan, danau, dan sungai di dunia mengandung miliaran ton Brom dalam bentuk terlarut dalam air, sebagai ion bromida. Senyawa Brom bisa dengan mudah bercampur dengan air, dan ditemukan larut dalam air laut dan danau yang sangat asin, seperti Laut Mati di Timur Tengah.

Garam padat brom, termasuk Kalium bromida, terkumpul saat air menguap, meninggalkan kerak berupa kristal putih. Brom kemudian bisa diekstraksi dari garam padat tersebut.

Tidak ada peran biologis yang diketahui untuk Brom pada manusia, tetapi beberapa organisme laut menyerapnya dalam jumlah kecil, untuk alasan yang tidak jelas. Spesies siput laut tertentu menghasilkan senyawa yang digunakan untuk membuat pewarna yang disebut ungu Tyrian, yang sangat berharga di Phoenicia kuno.

Penggunaan umum dari Brom adalah sebagai disinfektan untuk air bersih. Brom bekerja lebih baik ketimbang Klor dalam bak air panas karena Klor mudah menguap ke udara dari air hangat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun