Meski banyak yang menyangsikan manfaat dan efektifitas kebijakan baru ini ternyata juga tak sedikit yang pro. Misalnya komisi X DPR. Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menyatakan kurikulum ini sebagai bentuk adaptasi dan inovasi Yanga dapat digunakan untuk bertahan sesuai perkembangan zaman.
Kedua merupakan langkah pembaharuan. Ini adalah bagian dari risiko langkah terobosan yang harus cepat-cepat kita ambil jika tidak, kita akan tertinggal. Ketiga. kurikulum 2013 terlalu banyak konten dan muatannya, sehingga tidak bisa  memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendalami sesuatu dari kecenderungan bakat mereka. Padahal kita sedang menciptakan generasi yang kompeten.
Keempat, dengan kurikulum prototipe, dimungkinkan ruang improvisasi guru diperlebar sehingga guru dapat mengakselerasi dan mencari model terbaik dalam pembelajaran, karena akan ada pengurangan konten, supaya anak-anak lebih memahami tentang suatu hal lebih detil.Â