Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Jejak Vandalisme Di Makam Belanda Peneleh - Surabaya

10 Juli 2013   22:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:44 255 1
Ada banyak bangunan kuno peninggalan masa kolonial Belanda di Kota Surabaya – Jawa Timur. Beberapa bagian dari bangunan itu beruntung karena nasibnya diperhatikan oleh pemerintah setempat dengan memberikan perhatian khusus dan bahkan menetapkannya sebagai kawasan atau bangunan cagar budaya. Tetapi tidak demikian halnya dengan kawasan makam Belanda di daerah Peneleh, sekitar 1km dari Monumen Tugu Pahlawan. Walau makam Belanda ini berada dalam naungan Dinas Pertamanan, tetapi keadaannya masih tetap terlantar dan memprihatinkan. Saya merasaseakantak bisa berucapkata ketika memasuki kawasan makam Peneleh ini karena rasa kagum bercampur miris. Disana terbentanglahan yang sangat luas dengan terdapat makam-makam kuno warga Belanda yang jumlahnya ratusan bahkan mungkin ribuan . Makam-makam Belanda itu memiliki berbagai bentuk dan ukuran dengan berbagai ornamennya yang menarik. Banyak diantaranya yang berhiaskan ornamen berupa patung-patungbergaya Gothic yang indah dan artistik. Beberapa makam itu ada yang bentuknya masih utuh dan terawat dengan baik. Tetapi banyak juga yang keadaan makamnya sudah tidak utuh lagi dan bahkan tidak berbentuk makam lagi karena hanya berupa lubang besar saja. Melangkahkan kaki menyusuri kawasan makam Belanda ini, pandangan mata saya tertuju pada makam-makam yang terdapat lubang-lubang besar di dekat makam pada posisi atas, bawah dan samping makam. Menebarkan pandangan mata ke segala penjurunya bisa dipastikan di situ ada makam yang berlubang. Lubang-lubang itu merupakan jejak dari aksi vandalismeorang-orang yang merusak dan menjarah makam nahas itu untuk mengambil benda-benda berharga dari dalam makam. Jejak aksi vandalisme itujuga terlihat dari adanya ornamen-ornamen makam yang rusak dan tidak utuh lagi pada beberapa bagiannya. Patung tanpa kepala, tanpa tangan atau yang hanya tinggal bagian kaki atau tangannya saja menjadi pemandangan yang biasa dijumpai disana. Ornamen penghias makam juga banyak yang terlepas dan tergeletak begitu saja tanpa ada yang memperdulikannya. Bahkan yang membuat saya tak habis pikir, ditengah kawasan makam Belanda ini terdapat bangunan sederhana dari dinding bambu yang digunakan sebagai tempat mandi dan jamban bagi warga yang tinggal disekitarnya. Sebuah ironi karena kawasan Makam Peneleh ini berada dalam naungan Dinas Pemerintah Kota Surabaya. Halo Pemkot Surabaya, apakah tidak melihat dan turut prihatin dengan kondisi Makam Belanda di Peneleh yang bersejarah ini ?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun