Pada tanggal 20 Agustus 2014 yang lalu, saya diundang sebagai salah satu narasumber dalam acara Media Gathering yang diadakan oleh Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Depok yang dihadiri oleh sekitar 70 awak media baik cetak, televisi dan media online.Selain saya, hadir juga sebagai narasumber, Parni Hadi, seorang wartawan senior - salah satu pendiri Republika, dan Walikota Depok Nurmahmudi Ismail.Tema acara Media Gathering tersebut adalah ‘Menuju Media Ramah Anak’.Apakah media ramah anak itu? Media ramah anak adalah media yang dalam pemberitaannya ‘ramah’ terhadap para pembaca atau pemirsa berusia anak.Contoh: bagi media cetak, yang dimaksud media ramah anak adalah media cetak yang juga menampilkan berita-berita mengenai prestasi anak di halaman depan.Media cetak yang ramah anak menggunakan bahasa yang baik dan sopan, tidak menampilkan gambar berbau pornografi, tidak menampilkan gambar korban kecelakaan atau semacamnya, yang dapat membuat anak trauma. Selain itu, media cetak yang ramah anak juga tidak mengeksploitasi berita mengenai pelaku atau korban (yang masih berusia anak) kekerasan fisik, kekerasan seksual dan lainnya.Tidak mengeksploitasi disini juga berarti tidak menampilkan foto pelaku maupun korban kekerasan, dan menuliskan nama pelaku dan korban kekerasan tersebut dengan memakai inisial saja (tidak menuliskan nama jelas).